Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kepala Depo KRL Depok, Asep Saeful Permana Menghimbau, "Jangan Vandalisme Terhadap KRL"

1 November 2024   01:24 Diperbarui: 1 November 2024   01:24 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri sukma
Dokpri sukma
Ketika ditanya lebih jauh tentang Depo, beliau mengatakan yang lebih berhak menjelaskan adalah Pak Asep Saeful Permana, Selaku Kepala Depo KRL Depok.

Tidak menunggu lama, Pak Asep Saeful Permana datang, pun dengan ramahnya sambil memberikan penjelasan mengenai hal-hal penting tentang Depo KRL Depok termasuk bahwa Depo KLR Depok tak lagi menyandang gelar Depo terbesar se-Asia Tenggara, namun menjadi kedua terbesar, dan yang menjadi Depo KRL terbesar se-Asia Tenggara saat ini adalah Depo Tegal Luar, disebabkan beroperasinya kereta cepat Jakarta Bandung.

Depo KRL Depok ini sendiri memiliki 14 jalur kereta untuk tempat istirahat atau penyimpanan (stabling) dan mampu menampung 244 unit kereta. Luas area berdiri di lahan 26 hektar, lengkap dengan gedung perkantoran dan pemeliharaan KRL termasuk penginapan bagi para masinis, yang tentunya dengan fasilitas yang memadai.

Jika melihat sejarahnya, Depo Depok dibangun pada tahun 2004 bekerjasama dengan Jepang dan diresmikan tahun 2008 oleh Susilo Bambang Yudhoyono, yang kala itu beliau menjabat sebagai Presiden RI.

Dokpri sukma
Dokpri sukma
Menyimak penjelasan dari Pak Asep Saeful Permana, sambil menikmati Snack box yang dibagikan, sepertinya membuat teman-teman semangat sekali, apalagi hendak diajak mengitari Depo melihat secara langsung bagaimana aktivitas di Depo, apa saja fasilitas yang ada disana, termasuk bagaimana perawatan KRL dan cara memandikan KRL tersebut, ini excited banget sih, terlebih untuk saya yang ini kali pertama buat saya melongok langsung.

Namun sebelum memasuki area tersebut, kita wajib mengenakan rompi dan topi khusus tentu saja sebagai alat pelindung diri, seperti kata pak Asep "takutnya ada yang terjatuh mengenai kepala, jadi harus pakai topi iya mba.... sebagai pelindung".

Saya pun mencoba berbincang-bincang dengan para mekaniknya atau teknisinya disana, mengaku sudah bekerja belasan tahun. Meskipun dengan cuaca panas, mereka cukup bersyukur, karena banyak di luaran yang tidak mendapatkan pekerjaan, begitu katanya.

Dokpri sukma
Dokpri sukma
Jujurly secara pribadi salut melihat pekerja disana, jangankan para mekaniknya kuat menahan panasnya kondisi, Pak Asep sendiri Selaku Kepala Depo, mau dan rela berpanas-panasan mengajak kami mengelilingi area Depo tersebut, sambil menjelaskan proses-proses penting di Depo termasuk bagaimana perawatan KRL seperti perawatan rutin harian, termasuk perawatan bulanan yang tentu saja memakan sumber daya yang tidak sedikit. Dan semua dilakukan untuk keamanan pengguna KRL.

Melihat seperti apa para teknisinya dalam merawat KRL, menjaga, bahkan memandikan, bukanlah perkara yang mudah juga dapat memakan sumber daya yang banyak, maka Pak Asep Saeful Permana mengajak masyarakat khususnya para pengguna KRL supaya ikut membantu dengan cara menaati peraturan.

"Tolong perduli dengan keselamatan perjalanan KRL, jangan vandalisme terhadap perjalanan KRL dan terhadap KRL, seperti kejadian belakang ini pintu KRL macet akibat ada Handphone kejepit di pintu KRL juga koin, mengakibatkan pintu KRL rusak, jadi tolong ini bukan tempat bermain, termasuk menyebrang sembarangan yang akhirnya menyebabkan kecelakaan, tolong dan terima." Tutup beliau dengan kedua tangannya ditangkupkan.

Dokpri Sukma (Asep Saeful Permana Kepala Depo)
Dokpri Sukma (Asep Saeful Permana Kepala Depo)
Saya sebagai pengguna KRL, begitu melihat secara langsung bagaimana Depo KRL dan para teknisinya memperbaiki KRL yang rusak, terlebih Kepala Depo nya hingga minta tolong supaya disampaikan kepada masyarakat agar 'Jangan Vandalisme' agak miris sih, mengingat masih kurangnya kesadaran sebagian masyarakat kita untuk mentaati peraturan termasuk, juga masih ada orang-orang yang dengan sengaja merusak fasilitas umum.  Semoga tidak lagi iya... dan semoga kita juga makin perduli fasilitas umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun