Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta Sejati Bertahan dalam Segala Kondisi

30 September 2024   17:41 Diperbarui: 30 September 2024   17:45 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kompasiana 

"Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Matius 19:6 TB)

Saya meng-amin-kan kutipan di atas, karena Pernikahan merupakan wadah Ilahi yang telah dirancang dan dibentuk oleh Allah sendiri. Yang mana Allah berindak secara aktif merancangkan dan mempersatukan manusia, yaitu laki-laki dan perempuan dan memberkati mereka menjadi sebuah keluarga.

Saya tahu, tidak semua orang setuju dengan prinsip tersebut, bahkan banyak yang tidak mampu mempertahankan biduk rumah tangga, meskipun pernikahan masih "seumur jagung" alias pernikahan yang baru terjadi, dan biasannya mereka yang mengalami perpisahan akan memberikan penjelasan dengan mengatakan "perpisahan terjadi karena ketidak cocokan atau karena berbagai faktor dan alasan," inilah yang sering saya jumpai di kehidupan nyata. Maafkan, tidak bermaksud menyinggung siapapun. 

Untuk itulah dalam memutuskan hubungan ke jenjang pernikahan dibutuhkan langkah besar dan banyak pertimbangan yang harus dipikirkan, seperti: kesiapan emosional, finansial, komunikasi, komitmen, dan bagaimana hubungan tersebut akan berkembang dalam jangka panjang ini benar-benar harus dipikirkan.

Dimana setiap pasangan memiliki tantangan dan dinamika yang berbeda, sehingga penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan besar, supaya tidak terjadi penyesalan dikemudian hari.

Sebab kita tahu pernikahan bukan untuk main-main, melainkan ikatan yang sah antara dua individu yang diakui secara hukum, agama, dan sosial. Juga merupakan komitmen jangka panjang yang melibatkan cinta, tanggung jawab, dan kerja sama dalam berbagai aspek kehidupan.

Pernikahan pun biasanya dianggap sebagai awal dari kehidupan bersama yang diisi dengan tantangan dan kebahagiaan yang dihadapi bersama oleh pasangan, jadi pernikahan memang bukanlah hal yang mudah. 

Jika ada seseorang yang mengganggap pernikahan itu mudah, biasanya orang tersebut akan dengan mudah mengakhirinya.

Untuk itu dalam pernikahan, nilai-nilai seperti kepercayaan, komunikasi, saling menghormati, dan dukungan emosional menjadi landasan yang kuat. Karena bukan hanya soal kebersamaan fisik, tetapi juga tentang membangun koneksi emosional dan spiritual. 

Memang bentuk pernikahan bisa berbeda-beda tergantung pada budaya, agama, atau tradisi, namun pada intinya, pernikahan adalah perjalanan bersama yang mengharuskan adanya pengertian, ada cinta kasih, kesetiaan, saling menghargai dan komitmen dari kedua belah pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun