Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

KPK Gerebek Kuliner Legendaris di Bogor

11 Juni 2023   17:23 Diperbarui: 11 Juni 2023   17:42 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di group Madyang dan Jalan, bentukan Mas Rahab selaku bos madangnya di Kompasianer Penggila Kuliner (KPK), memposting salah satu jenis makanan, teman-teman saling menebak itu makanan apa. 

Ada yang menyebutnya gado-gado, mie ayam, intinya tidak ada yang benar, entah mereka sebenarnya memang tidak tahu atau sengaja memberi jawaban yang salah, dan saya menyebutnya "pasti laksa" eh benar.

Dokpri Sukma
Dokpri Sukma
Sebenarnya saya pun hanya menduga saja, melihat tersaji dalam piring dengan kuahnya yang kuning, mirip-mirip dengan Soto Ayam. Karena Gado-gado tidak mungkin, apalagi Mie Ayam, salah banget hahaha

Memang sekitar tahun 2000-an, saya pernah mencicipi 'laksa' di daerah Kuningan Jakarta dan itu untuk yang pertama kalinya karena rasa penasaran sebab masih asing bagi saya kala itu. 

Dengan berat hati saya katakan, kala itu saya kurang suka mungkin karena masih asing di lidah saya. Menyangkut  makanan, saya termasuk seseorang yang suka penasaran ingin icip-icip. 

Berhubung saya suka masuk dapur dan senang mengolah masakan, begitu saya mencicipi 'laksa' saya langsung membayangkan bumbu dapur apa saja yang digunakan.

Sebab "memasak adalah revolusi dan kreasi" -Simone De Beauvoir.

Ouups ! Pada event walking tour kolaborasi antara Click dan KPK di Bogor, Sabtu 10 Juni 2023 saya tak menduga ternyata akan kulineran 'laksa' seperti foto yang di-posting Mas Rahab di group Madyang dan Jalan.

Harus angkat jempol sih sama bos Madang tersebut, karena sepertinya jika beliau hendak mengadakan event, beliau akan lebih dulu survei langsung ke lokasi, pasti punya alasan tersendiri atau mungkin supaya teman-teman tidak kecewa.

Benar juga, Laksa Bogor Pak Inin, kata saya lumayan, beda rasanya dengan laksa yang pernah saya cicipi sebelumnya. Termasuk isiannya, Laksa Pak Inin lebih komplit.

Padahal isian sudah komplit ditambah telor bulat dan tahu, teman-teman masih pada nambah seperti gorengan tahu, bakwan juga ada sate kikil. Pengen sih cobain bakwan dan tahu gorengnya, katanya enak, tapi perut saya tidak bisa menampung lagi. 

Mengutip pernyataan kawan, "bungkus saja" ide bagus sih hihihi.... 

Tapi saya paling malu untuk bungkus-bungkus dan harus melihat situasi dan lokasi. Kalau acara keluarga baru saya mau bungkus-bungkus, itupun karena disuruh.

Apakah dengan berbagai varian itu berpengaruh? bisa jadi. Terlihat Laksa Pak Inim pengunjungnya ramai tidak pernah sepi alias sampai ngantri, padahal lokasinya jauh dari Kota Bogor yaitu di jalan Cihideung, Cijeruk, Bogor, dan dari pantauan saya pengunjung yang datang dari semua kalangan termasuk orang-orang penting sudah singgah di warung laksanya pak Inin yang tempatnya sederhana.

Mengapa begitu? konon Laksa Pak Inim sudah melegenda, ada sejak tahun 1970-an.

Untuk menuju kesana, saya dan teman-teman kompasianer memilih naik grab dari alun-alun kota Bogor yang menjadi meeting point nya, sebenarnya naik kendaraan umum seperti angkot atau kendaraan lainnya bisa, karena lokasinya tepat di pinggir jalan.

Dokpri Rahab
Dokpri Rahab
Alun-alun dipilih, untuk memudahkan teman-teman yang ikut dimana mayoritas menggunakan transportasi KRL. Seperti ada yang dari Bekasi, Tangerang, Jakarta, Depok, Kabupaten Bogor, sementara yang si Kota Bogor cukup kendaraan lain.

Tidak terlalu jauh, kami pun tiba di warung laksanya pak Inim yaitu rombongan pertama cewek-cewek. Sepertinya wanita memang tidak sabar melihat makanan. Langsung pada pesan sambil menunggu teman-teman lainnya. 

Sekian menit kemudian, teman-teman lainnya datang dan saling pesan laksa. Beberapa orang sibuk dengan ponsel masing-masing, bisa ditebak iya mau ngapain...

Dokpri Sukma
Dokpri Sukma
Tidak hanya kami dari kompasianer, pengunjung lain pun tidak mau kalah saling sibuk foto sana sini sebelum 'laksa' dinikmati pun usai bersantap ria.

Selesai Gerebek Laksa Melegenda tersebut dan sebelum melanjutkan Jejalah Click, bos Madang memberikan hadiah kepada mistery quest yang ternyata adalah Mba Indah Noing, saat ini beliau menjadi Diaspora di Hongaria.

Beliau kompasianer yang aktif mengikuti acara KPK sejak tahun 2014 dan selalu ikut berpartisipasi acara rujakan di Booth KPK setiap Kompasianival, orangnya tidak hadir, tapi rujaknya sampai. Luar biasa sekali dan saya ikut menjaga standnya untuk  yang ke dua kali. 

Juga menjadi perjumpaan saya yang ke-dua kali dengan beliau. Pertama waktu melawat ke kediaman kompasianer senior daerah Bekasi, kedua acara hari ini. Senang ketemu lagi dengan dirimu Mba Indah Noing, terima kasih cokelatnya dan bincang-bincang kita, meskipun hanya singkat tapi membekas. Hehe...

Hadiah kedua diberikan kepada admin Koteka Mas Ednadus, baru kali ini saya bertemu, salam kenal iya mas, kalau ada acara Koteka semoga diajak. Ngarep ye...

Juga untuk teman-teman lainnya yang baru ketemu salam kenal. Dan yang penasaran laksanya pak Inim, cus merapat ke lokasinya, jangan jam sore, dikhawatirkan siang pun sudah habis.

Salam Gerebek KPK di kuliner legendaris selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun