Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lakukan Apa yang Kamu Sukai, Cintai Apa yang Kamu Lakukan!

24 Agustus 2022   17:32 Diperbarui: 24 Agustus 2022   17:43 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Titik nol kilometer ( O km). Saya yakin kamu-kamu pasti pernah mendengar istilah tersebut, bahkan mungkin sudah sering karena keberadaan titik nol kilometer ada di berbagai wilayah di Indonesia, konon bahkan sudah ada sejak jaman kolonial Belanda.

Titik nol kilometer itu sendiri adalah sebuah penanda geografis yang terdapat di suatu wilayah. Yang mana penentuan lokasi titik nol kilometer ditentukan dengan cara merujuk pada suatu koordinat geografis yang nantinya ditetapkan titik pusat atau titik mula dari suatu wilayah.

Fungsinya menjadi patokan saat pengukuran jarak antar wilayah, baik antar kota hingga negara, juga sebagai referensi lokasi pembangunan berbagai infrastruktur di suatu wilayah. - Kompas.com  

Dan setiap wilayah titik nol kilometer memiliki arti dan fungsi tersendiri termasuk bentuknya yang berbeda-beda, jika ada yang berbentuk monumen juga ada berupa tugu pal kecil atau patok.

Lalu bagaimana di Surabaya? Titik  nol kilometer di Kota Surabaya terletak di halaman depan gedung kantor Gubernur Jawa Timur. Monumennya diletakkan di bawah pepohonan rindang.  

Dan menjadi salah satu cagar budaya kota Surabaya yang penting karena sebagai penanda dimana sebuah kota memulai perkembangannya.

Selain menjadi simbol yang berisi pesan kepada masyarakat, juga Jawa Timur pernah berhasil meraih anugerah Parasamya di tingkat nasional secara berturut turut menjadi provinsi terbaik diantara provinsi lainnya.

Nah, kebetulan saya ke Surabaya untuk menghadiri pernikahan anak dari Tante saya. Seperti pepatah mengatakan; Sekali Mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui.

Jadi mumpung ke Surabaya, yang sudah puluhan tahun tidak ke sana,  maka kesempatan langka itu saya manfaatkan keliling ke beberapa tempat di Surabaya, salah satunya ke titik nol kilometer Surabaya, dengan mengabadikan lewat foto.

Karena mengabadikan setiap kenangan itu penting juga bermanfaat. Sebab kita bisa belajar melihat hasil proses yang kita lalui lewat foto, juga foto menjadi kenangan dimana kita belum tentu bisa mengulang kunjungan ke tempat yang sama, dan lewat foto banyak yang bisa kita ceritakan.

Memang terkadang ada orang yang menganggap itu norak, tak masalah bisa jadi karena mereka tidak tau dan tidak paham apa yang kita perlukan, jadi sah sah saja. Sebaliknya, ada yang mengganggap itu keren, jadi lakukan apa yang menurutmu berkesan dan kamu sukai. 

Karena "Melakukan apa yang kamu sukai adalah kebebasan. Mencintai apa yang kamu lakukan adalah kebahagiaan." - Lana Del Rey

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun