Terong pun dapat  diolah menjadi berbagai macam resep masakan terong yang lezat, sama halnya Terong Medan, seperti yang tersaji dalam acara tersebut, Terong Medan diolah menjadi Terong Medan Tauco.
Mengapa dikatakan Terong Medan Tauco? Karena  menggunakan Tauco lengkap dengan taburan Teri Medan di atasnya, dengan irisan cabai hijau, dan bumbu lainnya yang pastinya mengundang selera makan, bahkan  orang yang baru melihatnya pun akan penasaran untuk mencobanya.
Mengapa ibu-ibu tersebut rebutan?  Takut tidak kebagian TMT, itu sudah pasti, sebagian lagi seperti yang saya katakan di atas penasaran ingin mencoba karena tidak semua orang Medan bisa memasak  TMT.
Jika disandingkan dengan Rendang, jaman sekarang sangat mudah membuat Rendang karena di pasar-pasar atau tukang sayur terdekat banyak bumbu rendang yang sudah jadi dijual, di mana kita tinggal memasaknya saja tak perlu  repot meraciknya, sedangkan TMT harus kita racik sendiri, dan racikannya pun harus sesuai dengan rasa.
Selain itu, TMT jarang disajikan di acara-acara batak, biasanya sayur yang  umum disajikan adalah Daun Singkong Tumbuk, secara budget memang ini lebih murah dan mudah membuatnya dibandingkan sayur TMT tersebut.
Jika TMT tersaji biasannya itu permintaan panitia atau yang menggelar acara.
Lalu mengapa di meja saya tidak rebutan bukankah menunya sama? Karena saya mendapat tempat duduk yang di situ banyak duduk laki-laki atau bapak-bapak, yang mereka cenderung mengalah sama ibu-ibu atau wanita, maka betapa beruntungnya saya mendapatkan Terong Medan Tauco tanpa harus berebutan.
Jadi untuk para Ibu-Ibu mungkin ini masukan kecil, jika ada acara sesekali berbaurlah dengan bapak-bapak atau para lelaki sejauh acara itu tidak ada pemisahan laki-laki dan perempuan, selain kita dimanjakan dengan makanan, kita juga jadi tau apa yang sedang dibahas para lelaki karena ini pun penting menjadi masukan buat para istri, jadi istri tau apa yang dibutuhkan suami tanpa suami katakan.
Maka saya  pun tau apa yang kamu butuhkan...
Sukma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H