Apakah benar karena Konservatisme Indonesia tidak bisa maju?, lantas kita semua bertanya-tanya mengapa negara maju rata-rata sedikit sekali otak masyarakatnya yang konservatif.
Kalau kita berkaca pada masyarakat-masyarakat di eropa, banyak sekali generasi millenial yang mengaku tidak beragama, tetapi mereka masih tetap bisa berpikir logis dengan akal pikiran mereka sehingga negara-negara di eropa mayoritas negara maju , tidak seperti benua-benua lainnya di muka bumi ini.
Kita sudah hidup di abad ke-21 masa dimana tradisi kuno yang dianggap tidak bisa membantu manusia untuk bertahan lebih lama sudah banyak ditinggalkan, berkembangnya teknologi umat manusia mencari segala kemudahan demi bisa mencapai taraf hidup yang diinginkan , tentu orang yang masih menggunakan alat-alat tradisional dalam hidupnya akan kalah dengan orang yang sudah menggunakan teknologi lebih maju
Kalau kita melihat Italia , salah satu negara favorit turis di seluruh dunia apabila berkunjung ke eropa, tentu kita akan terpukau melihat betapa indah nya kota Roma, apalagi jika sudah berkunjung ke arena gladiator Colosseum salah satu tempat bersejarah di Roma.
Tetapi apakah kita tau bahwa sesungguhnya Italia bukanlah merupakan negara yang kaya apabila dibanding negara eropa lainnya, kemiskinan yang tinggi serta pariwisata lah salah satu satunya pemasukan terbesar negara , kita bisa bayangkan masa pandemi ini Italia jatuh bangun menghadapi ancaman ekonomi karena pariwisatanya yang menjadi salah satu sumber pemasukan negara menjadi hancur .
Lantas apakah ini disebabkan karena konservatisme yang menguasai pemikiran orang Italia?, Italia merupakan salah satu negara paling religius di eropa, disini katolik nya pun lumayan “ garis keras” dibanding negara2 eropa lainnya, dan Vatikan yang salah satu tujuan orang-orang katolik di dunia untuk pergi , berada di Italia.
Apakah Indonesia memiliki kesamaan dengan Italia? Kita negara yang besar, sumber daya melimpah , pariwisata pun menjadi faktor terbesar dalam menyumbangkan devisa terhadap negara, lantas mengapa begitu? Apakah karena masih banyak orang Indonesia yang konservatif?
Saya percaya bahwa pada hakikatnya bukan hanya umat islam lah yang konservatif di negara ini, umat agama lain pun sama, mau itu kristen , hindu , buddha ,katolik. Saya pun mengakui angkatan tua keluarga saya(opa oma) adalah seorang kristen yang konservatif, hanya saja memang mayoritas negara ini negara islam, tidak menutup kemungkinan kalau kristen katolik buddha hindu yang menjadi mayoritas bisa saja hasilnya tidak jauh berbeda, dibelahan dunia ini .
Negara negara konservatif rata rata memiliki konflik agama yang tinggi, sehingga mereka lupa mengurusi hal yang jauh lebih penting terkait kemajuan negara mereka masing masing.