Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Cinta Terlarang Banowati

24 Agustus 2023   08:39 Diperbarui: 24 Agustus 2023   08:40 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Namun takdir mengikat, cinta terpaksa terkunci dalam sepi yang abadi.

Banowati dalam perih, menjalani hidup dalam duka,

Harta melimpah dari Duryudana, tak bisa mengusir rasa.

Cinta yang terpendam, merasuk dalam rasa,

Seolah jiwa terbelah, antara suami dan cinta masa lalu.

Arjuna, sang pahlawan, berjuang dalam perang,

Banowati di sisinya, dalam doa ia merangkai harap.

Duryudana tewas dalam Baratayuda, berakhirlah derita,

Namun takdir kejam, Aswatama datang membawa malapetaka.

Darah tercurah di malam kelam,

Aswatama membawa dendam yang tak terpadam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun