Mohon tunggu...
Fathur Mafianto
Fathur Mafianto Mohon Tunggu... Guru - Guru, penjahit, dan traveller writing

Lelaki yang berhobby jadi penjahit dan ingin mencari ilmu setinggi langit ketujuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Citra Rasaku, Jatuh Pada Ayam Geprek

12 Desember 2020   23:09 Diperbarui: 12 Desember 2020   23:16 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan pun tidak reda
Sejak dedaunan mangga diterpa angin
Berlenggak lenggok seperti penari jaipong
Bahwa musim dingin telah tiba

Dinginnya yang menguliti kulit hitamku
Membuat warnanya menjadi putih berseri
Pertanda tubuhku kedinginan
Dan perut keroncongan tak tertahankan
Sesaat otakku meretas memori tentang ayam geprek
Milik sahabatku; kiki si ganteng dari desa sebelah
Rasanya yang nikmat, menggoda lidah untuk bergoyang ria
Ditambah dengan sambalnya yang nendang
Semakin membuat hatiku terbang ke awan

Rasa itu tidak ada yang memiliki
Rasa itu tiada tandingannya
Bagaikan menikmati makanan di surga
Sambil bersila bersama ratusan kucing mungil menggemaskan
Oh, betapa nikmatnya ayam geprek itu
Ayam geprek yang menggoda pikiranku
Untuk sering menyantapnya meski tidak lapar

Hari ini, sesegera aku menyetater sepeda motor
Untuk pergi membelinya tanpa peduli
Apakah aku salah memakai sandal atau baju.

Warung geprek, 12/12/20
Menikmati ayam geprek cakhins

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun