Mohon tunggu...
Maskatno Giri
Maskatno Giri Mohon Tunggu... Guru - 🌄©Mas Guru B.INGGRIS SMA,The Alumnus of English P PS UNS SURAKARTA

🌄Sukatno Wonogiri, known as Maskatno Giri, the alumnus of English P PS UNS Surakarta, the owner of sukatnowonogiribelajar.blogspot.com: a learning blog for his students

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengalah Demi Kemuliaan

27 Juli 2024   20:03 Diperbarui: 27 Juli 2024   20:22 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengalah demi kepentingan/ kemuliaan  orang lain, itulah salah satu  sifat yang dimiliki oleh seseorang yang berjiwa altruistic. Menurut Augeste Comte , altruisme berasal dari kata Prancis autrui , yang berarti "orang lain. Definisi   altruisme  berkembang menjadi jiwa  altruistic dimaknai jiwa  mengalah untuk memuliakan orang lain.

Jiwa  altruistic  memiliki kedekatan makna dengan nilai-nilai pengajaran Jawa " wani ngalah luhur wekasane" maksudnya kalau kita mau mengalah demi kemuliaan orang lain, kita akan mendapatkan kemuliaan juga.

Tidak semua orang memiliki  jiwa  altruistic  atau jiwa ikhlas mau mengalah demi kemuliaan dan kebaikan orang lain.   Banyak kita temui, mungkin juga ada pada diri kita sendiri atau anggota keluarga kita berambisi " Pokoknya  yang utama kita dahulu".

Mengutamakan diri kita  sendiri, keluarga dan kelompok kita tanpa mempedulikan orang lain  itulah lawan dari jiwa altruistic  atau dikenal dengan jiwa egoistic .  Menurut KBBI dan teori filsafat, egoistic dimaknai adalah  sifat seseorang yang lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang lain untuk meraih kesejahteraan diri.

Dalam acara tabligh akbar di bulan Muharam  beberapa  waktu lalu KH Abdullah Gymnastiar mengajak kita terutama para generasi millenial untuk berlatih memiliki jiwa  altrusitic/ berjiwa ikhlas mengalah demi kemaslahatan orang lain.  Lebih jauh dijelaskan bahwa jiwa ikhlas mengalah memiliki manfaat yang penting dalam kehidupan  antara lain: meringankan beban hati dan pikiran kita untuk menghadapi kehidupan,  membantu kita membangun kebaikan dalam hubungan dengan orang lain. Berikutnya, dengan jiwa altruistic, kita dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menghormati. Yang terakhir hikmah memiliki jiwa  altruistic  membawa keberkahan dalam hidup kita. Ketika kita melakukan sesuatu dengan ikhlas mengalah untuk orang lain, Allah SWT akan memberikan keberkahan atas apa yang kita lakukan.

Lalu bagaimana cara memiliki jiwa ikhlas untuk mengalah?

Pertama, melatih diri melalui doa dan berniat memiliki jiwa "legowo" / tulus dan  sabar: Ketulusan dan kesabaran adalah kunci dalam memiliki jiwa yang mampu mengalah. Kita perlu berlatih  tetap tenang dan sabar dalam menghadapi tantangan dan konflik. Perlu kita ingat bahwa ikhlas mengalah bukan berarti kalah, tetapi merupakan tindakan bijak untuk menciptakan kedamaian dan kebaikan dalam hubungan dengan orang lain.

Kedua  mengenal diri sendiri:  Kita perlu mengenali  kelebihan dan kelemahan, serta perlu mengidentifikasi nilai-nilai yang penting bagi kita. Dengan memahami diri sendiri, kita akan lebih mudah mengendalikan emosi dan mengambil keputusan yang tepat saat menghadapi situasi sulit.

 Ketiga, berlatih empati: Mengembangkan jiwa yang mampu mengalah juga melibatkan kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Kita perlu melatih untuk menjadi lebih  empatic  dengan mendengarkan dengan penuh perhatian, mencoba melihat dari sudut pandang orang lain, dan menghargai perbedaan pendapat

Keempat mengedepankan kebaikan: Mengalah bukan hanya tentang menyerah atau mengalahkan diri sendiri, tetapi juga tentang mengedepankan kebaikan. Ketika menghadapi konflik, perlu kita pertimbangkan apa yang terbaik bagi semua pihak dan cari solusi yang saling menguntungkan.

Kelima, mengendalikan emosi: Emosi yang tidak terkendali dapat menghambat kemampuanmu untuk mengalah. Belajarlah untuk mengendalikan emosi negatif seperti kemarahan, kekecewaan, atau kesedihan. Dengan mengendalikan emosi, kita akan lebih mampu berpikir jernih dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun