"Rasah mbentoyong mikir ndonya" telah menjadi motto hidupku.  Motto tersebut merupakan nasihat ibuku puluhan tahun yang lalu. Kini nasihat tersebut masih relevan sampai sekarang.  Selaras dengan  isi  khutbah  Jum at  tadi siang , bahwa dunia hanya sementara, akhirat selamanya. Maka kita seharusnya mencari jalan kebahagiaan.
"Berbahagialah" itu  Janji Allah  SWT bagi orang yang beriman . Tepatnya tertulis  di surat Fushilat ayat 30  bermakna janganlah kamu banyak kuatir dan bersedih (intinya bahagia saja) . Allah SWT  akan mengutus para malaikat dengan memotivasi kita untuk hidup bahagia. Terlebih bagi orang yang senantiasa dekat dengan Allah tidak terlalu "kepencut" dengan kehidupan dunia. Mereka akan hidup jauh dari kesusahan. Karena mereka adalah orang-orang yang senantiasa bersyukur.
Alhamdulillah, walau  kehidupanku belum  baik secara optimal.  Aku berusaha bahagia,tidak akan melupakan nasihat ibuku : rasah mbentoyong mikir ndonya". Dikuatkan lagi atas  motivasi untuk  mempelajari isi dan  meyakini  wahyu Ilahi rabbi bahwa  bersyukur, mengikhlaskan kesalahan diri dan orang lain kunci utama hidup bahagia.
Saat ini aku merenungkan kembali, menasihati diri dan para pembaca yang berkenan membaca tulisan ini. Bahwa penulis merasa bahagia di antaranya mengingat,  menjalani nasihat  tip  dari ibuku (walau kini sudah menghadap kepada Allah SWT). Beliaulah yang pertama kali mengajariku untuk menjalani hidup (ora mbentoyong) . Walau belum secara sempurna kulakukan, tapi efek bahagia sudah kurasakan . Saat ada tanda tanda galau, kusentuh diriku sendiri dengan mengatakan: JANGAN BERSEDIH!
Kali ini aku membagikan nasihat ibuku ku jabarkan melalui 10 tip untuk bahagia. Tip ini akan dan telah  kujalani, dan aku berusaha melaksanakan tip ini sampai akhir hayat nanti:
Pertama, mensyukuri hal-hal yang sederhana
Pasti dalam kehidupan harian kita ditemukan hal-hal kecil yang indah. Maka cara sederhana syukuri apa yanga ada. Contoh : kemampuan kita untuk bergerak, setelah bangun tidur. Juga kesehatan anak istri kita sendiri. Tidak perlu kita pergi ke RS karena kita sehat dll.
Atau kalau perlu kita mencatat hal -hal kecil nikmat yang ada di sekitar kita , lalu  syukuri ! Dengan bersyukur membantu kita menemukan kebahagiaan, membantu kita untuk fokus dengan apa yang kita miliki, bukan apa yang tidak kita miliki.
 Kedua , tetap tersenyum  atau  menertawai sesuatu yang menghibur diri
Kata orang :" ndonya mampir ngguyu". Dunia itu tempat sendau gurau. Tidak perlu kita  terlalu serius. Orang yang bahagia dapat ditandai dengan hatinya yang sedang senang dan Bahagia dan mudah tersenyum  bergembira.
Ketiga, melakukan olahraga