Salah satu cara gusti Allah menguatkan hambanya  adalah dengan memberikan  beban masalah .  Jika kita merasa banyak masalah, jelas  supaya kita tidak rapuh, kita pun diingatkan bahwa kita  tidak hidup sendiri dalam memikul beban masalah.Semua manusia pasti memiliki masalah.
Namun,  jenis  manusia  itu berbeda-beda dalam menyikapi  masalah. Ada yang bersikap: " Waaaaduuh masalahku beraat sekali, aku pusing!  Ada juga ; Oh keciil, bagiku ini masalah sederhana, Cuma perlu sabar!'.
Benar adanya.  Flash  back ke masalah  yang dihadapi penulis di masa lalu. Karena di masa  lalu saya  masih miskin pengalaman, miskin motivasi, miskin guru dll. Akhirnya saya merasa berat dalam menghadapi masalah.  Saat itu , saya hanya berkomentar dalam hati; "Pokoke dilakoni, dikuat kuatke!". Pernah juga terlintas pingin mati saja. Pernah aku menepuk kepala dan dadaku sambil berucap:  " Tidak! Tidak !. Aku tidak boleh jadi pengecut!".
Tidak terasa masalah demi  masalah berlalu dengan sendirinya. Ternyata Memang PR dari gusti Allah,  pasti  Dia sudah menyiapkan pemecahan masalah.Â
Semakin tua kini aku memang seharusnya mampu memotivasi minimal untuk para putra-putriku dan para siswaku.  Bahwa Gusti Allah tidak akan tinggal diam  dalam turut andil memecahkan masalah kita.
 Dalam menikmati  hidup, kita dituntut  tetap dalam kesabaran. Namun kita perlu juga hiburan dalam proses pendewasaan. Maka dari itu, kita perlu tip atau cara dalam menghadapi masalah. Jadi berbagai masalah harus  disederhanakan.  Minimal kita harus mampu berpikir sederhana dalam menghadapi masalah. Tidak perlu kita membikin masalah menjadi semakin ruwet.
Berikut ini cara menyederhanakan masalah:
1. Â Berpikir Kreatif
Walau kita tidak merasa  bahwa kita manusia cerdas. Namun kita perlu mensugesti diri bahwa kita tidak bodoh-bodoh amat dalam menghadapi masalah.  Orang bodoh selalu mengalami kebuntuan, sedangkan  orang-orang cerdas selalu memiliki cara berpikir yang progresif dan unik. Menemukan solusi kreatif adalah salah satu keterampilan yang paling dicari di berbagai tempat. Baik di masyarakat maupun  tempat kerja.
2. Bersikap  Terbuka
Manusia cerdas  mampu berpikiran terbuka, dia merasa perlu pencerahan dari mana saja sumbernya.  Orang cerdas adalah orang yang mampu menemukan jalan dan  berbagai  kemungkinan. Bahkan orang cerdas mau  belajar dari kesalahan dan pengalaman, kemudian menyesuaikan perilaku dengan apa yang telah dipelajari. Kesediaan untuk mengubah pikiran secara situasional ini tak mudah dilakukan semua orang, apalagi orang bodoh .
3. Berlatih  Bijaksana
Gambaran umum orang bijaksana dalam definisi umum adalah orang  menggunakan akal budinya (pengalaman dan ilmu pengetahuannya); arif; tajam pikiran * pandai dan hati-hati , Tanda kecerdasan orang  bijaksana bisa dilihat dari caranya menangani masalah. Orang cerdas bijaksana akan berhati-hati dalam mengambil keputusan. Ia mempertimbangkan semua pilihan sebelum bergerak, dan terkadang harus siap menghadapi risiko. membuat keputusan. Ia harus memastikan keputusan tersebut baik untuk dirinya dan tidak merugikan atau membahayakan orang lain.
4. Belajar
 Ternyata tidak semua orang memiliki kesadaran belajar. Salah satu ciri orang yang cerdas adalah mereka berkemauan terus belajar. Tidak peduli seberapa banyak yang ia ketahui, ia tak pernah berhenti belajar hal baru. Ia sadar masalah atau cobaan hidup juga membuatnya belajar, untuk memperbaiki dan menghindari kesalahan, sekaligus membuatnya lebih sadar diri. Orang cerdas tahu bahwa belajar memiliki manfaat yang tak ada habisnya, dan belajar tidak terbatasi oleh usia. Masalah dalam hidup adalah cara semesta untuk membuatnya belajar.
5. Berakal sehatÂ
Idealnya orang cerdas tidak mudah marah. Orang cerdas  mengutamakan akan sehat dari pada nafsu  Orang cerdas menggunakan akal sehatnya dan mampu  mengesampingkan rasa kesal dan kecewa. Ia  mampu berpikir rasional mencari solusi agar bisa segera diselesaikan. Orang cerdas juga tidak tidak  mudah menyalahkan atau mengambinghitamkan orang lain, dan tidak kehilangan kendali diri. Orang cerdas idealnya mampu  menunjukkan kecerdasan emosional yang kuat .
Yang terakhir, apapun jenis masalah yang kita hadapi pasti ada solusi. Gusti Allah bukan dzat yang  Maha kejam. Dialah yang Maha Kuat, Cerdas,  dan  Pasti Maha Kuasa  untuk membantu hambanya dalam memecahkan masalah. Allahu a'lamu bishawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI