Secara garis besar hoaxmenghasilkan kerugian-kerugian antara lain:
Kepanikan publik. Hoax bisa mengakibatkan kepanikan di masyarakat. Contohnya beberapa waktu lalu ada berita  dari Whatsappdan face book tentang pendaftaran CPNS secara nasional. Setelah ramai tersebar, barulah pemerintah mengklarifikasi bahwa  belum ada  pendaftaran CPNS dalam waktu dekat ini.
Produktivitas perorangan dan masyarakat menurun. Terlalu fokus pada  hoax dapat menimbulkan kerugian yang bagi anggota masyarakat atau suatu lembaga  di mana mereka bekerja. Hal ini terjadi akibat efek kontroversi  kabar hoax.
Pengalihan masalah/ isu penting. Hoax adalah pengalih isu atau berita penting. Â Khususnya bagi para pelaku kejahatan. Hoax dapat digunakan untuk memuluskan aksi ilegal mereka. Di dunia maya, penjahat dunia maya diketahui sering menyebar hoax soal adanya kerentanan sistem di sebuah layanan internet, misalnya Google Gmail.
Penyebaran virus. Dalam hoax si hacker bisa saja menyertakan tautan tertentu yang disarankan untuk diklik agar terhindar dari kerentanan sistem di internet. Padahal, tautan tadi justru berisi virus  yang meresahkan.
Penipuan publik. Hoax adalah  kebohongan dan kesesatan. Selain kehebohan, ada jenis hoax yang dibuat untuk mencari simpati dan uang.  Seperti pernah terjadi  di Indonesia, kabar hoax yang banyak menipu publik beberapa waktu lalu adalah pesan pembukaan pendaftaran CPNS nasional yang dikirim lewat WhatsApp. Setelah ramai tersebar, barulah pemerintah mengklarifikasi bila pihaknya belum membuka pendaftaran CPNS.
D. Cara mengedukasi siswa, keluarga, kolega dalam memerangi hoax
Sebagai masyarakat terdidik seharusnya mampu menjadi teladan dalam mengedukasi masyarakat. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mendidik masyarakat dalam memberantas:
Memulai dari keluarga, untuk memerangi hoax , keluarga adalah komunitas terkecil dalam suatu Negara. Bila keluarga tersebut baik, baik pula Negara tersebut. Setiap anggota keluarga seharusnya membiasakan diri memegang kejujuran dan saling bekerja sama untuk menjauhkan diri dari ketidakjujuran. Sebagai orang tua harus mampu mengedukasi para anaknya dalam menjaga nilai-nilai kejujuran, juga tidak  mau menebarkan kebohongan.
Memberikan teladan / modelling dalam memegang kejujuran. Cara efektif  mendidik adalah cara modelling atau keteladanan. Seorang ayah, guru dan anggota masyarakat harus menjadi teladan (model yang baik) dalam menegakkan kejujuran.
Menghadapi hoax dengan kepala dingin, tidak  mudah terpancing. Dengan tersebarnya informasi  hoax berarti tantangan bagi kita untuk tidak emosional, dan tidak mudah terprovokasi. Ini berarti tantangan bagi kita untuk lebih kreatif, inovatif dalam mengelola informasi dan  mengedukasi masyarakat.