Pagi ini tiba-tiba kangen dengan Kompasiana. Entaha dari mana mulainya tiba-tiba saja ingin menuangkan perasaan ini dalam tulisan. Bukan rahasia umum lagi UN yang berakhir kemarin penuh dengan " sandiwara". Iya saya menyebutnya " Sandiwara" .
Bagaiamana tidak? Siswa sudah berlomba dengan berburu kunci jawaban. Siswa yang memegang nilai kejujuran mendadak menjadi kalangan minoritas.
Kebanyakan siswa seakan akan buta hati. Beribu alasan yang mereka utarakan sebagai wujud pembelaan perbuatan mereka.
Siswa Minoritas " yang tetap berupaya jujur " harus menahan beban menghadapai persaingan yang tidak sehat. Mereka hanya bisa mendesah " Tuhan Kenapa KAU tak adil" ( Note : Sampai kapanpun Tuhan Tetap Adil ya??". Mereka hanya bisa melihat kenyataan mereka dikucilkan karena tidak mau "berjamaah" membeli kunci jawaban. Saya mendo' akan kelak kehidupan kalian akan jauh lebih sukses.
Sang guru yang notabennya pengawas UN sudah dapat wejangan khusus. " Kamu kalau ngawasi jangan kiler ya? Awas nanti siswamu juga aku gitukan". Hilang sudah kekuasaan Guru mendidik. Di depan mata mereka berpura-pura tidak melihat apa-apa. Dengan laporan berita acara " UN LANCAR"
Sang pengadil Indepeden pun hanya sebatas menemukan kejadian yang mencengangkan. Ya hanya menemukan. Entah sampai menjadi laporan atau tidak.
Di ending nya nanti akan ada laporan
SISWA LULUS 100%
PANITIA UN sukses melaksanakan tugas
Ohh....kapankah semuanya akan bebuat jujur??? Kapan berhenti bersandiwara?? Kemana Jati Dirimu Generasi muda??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H