Mohon tunggu...
Sukarjo Waluyo
Sukarjo Waluyo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Diponegoro, Semarang

Sastra dan Kajian Budaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pandemi 5

20 Mei 2020   07:00 Diperbarui: 20 Mei 2020   08:05 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rembulan jatuh

Tepat di tengah halaman

Tampak tiada utuh 

Antara genting dan tiang.

20 tahun membuang sauh

Mendepa angan

Badan bersimpuh

Hadirkan kampung halaman.

Malam berjalan

Hujan makin pelan

Gerimis jadi butiran

Angin terdiam.

Buat pejalan sepi

Waktu mesti diberi arti

Sampan harus dinaiki

Membelah lautan dini hari.

(Semarang, 19 Mei 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun