Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... desain grafis, blogger, -

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kompas Gramedia. Maskarja.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Jokowi di Balik Akuisisi Saham Freeport!

30 September 2018   03:07 Diperbarui: 30 September 2018   06:01 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan Freeport/sumber: minergy-news.com

Mungkin Anda sering mendengar ataupun membaca  pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang menyebutkan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia hingga saat ini masih dinikmati oleh segelintir orang.

Bahkan, di setiap pidatonya, Prabowo juga sering menyinggung bunyi Pasal 33 UUD 1945, bahwa semua sumber daya bumi, air, dan semua kekayaan yang terkandung di dalamnya, harus dikuasai Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Apa yang dikatakan mantan Danjen Kopassus itu tidak sepenuhnya salah. Kekayaan alam kita, memang hingga saat ini masih ada yang dikuasai asing, sehingga hasil keuntungannya pun dibawa keluar dari negeri ini.

Namun, pernyataan Prabowo mengenai kekayaan alam yang dikuasai asing itu, seakan-akan itu terjadi di masa Pemerintahan saat ini. Apa yang dikatakan Prabowo itu sudah terjadi selama berpuluh-puluh tahun lalu, bahkan sudah terjadi sejak Pemerintahan ini dipegang Presiden Suharto, mantan mertuanya sendiri.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berupaya sekuat tenaga mengembalikan kekayaan alam Indonesia itu ke pemiliknya yang sah, yaitu rakyat dan bangsa Indonesia.

Dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR, 16 Agustus 2018 lalu, Presiden Jokowi memerintahkan jajaran kabinetnya agar bisa lebih tegas dalam mengambil keputusan demi kepentingan rakyat. Salah satunya ketegasan dalam menjaga kekayaan alam agar kita berdaulat atas sumber daya alam Indonesia.

"Dalam melakukan berbagai lompatan kemajuan, kita membutuhkan keberanian. Kita harus memiliki ketegasan untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi kepentingan rakyat Indonesia," kata Jokowi di Jakarta, Kamis (16/8).

Apa yang selalu dikatakan Prabowo dalam setiap pidato politiknya, sebenarnya telah dilakukan Jokowi, yang tentu saja itu sepertinya diabaikan di masa lalu. Bayangkan, setelah beberapa dekade berada di tangan pihak lain, Pemerintahan Jokowi-JK telah berhasil mengembalikan Blok Migas Mahakam, Blok Migas Sanga-Sanga, Blok Migas Rokan, dan mayoritas saham Freeport ke pangkuan Ibu Pertiwi. Tentu saja, semuanya untuk sebesar-besarnya digunakan bagi kemakmuran rakyat.

penandatanganan Sales and Purchase Agreement PT Inalum (Persero) dengan Freeport McMoran di Kementerian ESDM/Kompas.com
penandatanganan Sales and Purchase Agreement PT Inalum (Persero) dengan Freeport McMoran di Kementerian ESDM/Kompas.com

RI Kuasai 51% Saham PT Freeport Indonesia

Satu lagi capaian Jokowi yang tak bisa dilakukan pendahuluanya, yaitu menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), Presiden Jokowi memastikan Indonesia  segera menjadi pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia (PTFI) pada akhir 2018. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya,  Jokowi menyatakan optimistis Indonesia akan memiliki 51,23 persen saham PTFI.


Kembalinya Freeport ke Ibu Pertiwi merupakan sejarah bagi Indonesia. Inilah bagian dari kerja keras Presiden Jokowi selama ini untuk mengembalikan kekayaan alam Indonesia agar bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya  untuk kemakmuran rakyat. Rasa bahagia ini, juga ditunjukkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui akun Facebooknya.

"Setelah 50 tahun dimiliki oleh pihak asing, pemerintah melalui kepemimpinan Presiden Jokowi, berhasil menguasai 51 persen saham Freeport sehingga menjadi milik Republik Indonesia. Suatu hasil perundingan yang luar biasa. Selama ini, saham pemerintah Indonesia hanya 9,36 persen," tutur Sri Mulyani seperti dilansir dari akun Facebook-nya, Rabu (30/8/2017).

Tambang PT Freeport (Foto: Reuters)
Tambang PT Freeport (Foto: Reuters)
Satu per satu yang dahulu dikuasai asing kini kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.  Sesuatu yang mungkin belum bisa dilakukan Pemimpin lain di Indonesia ini. Dialah Presiden Jokowi.  Dengan perawakan "kerempeng" yang biasa dikatakan Presiden ke-5 Megawati Sukarnoputri, ternyata Jokowi mampu melakukan  sesuatu yang tidak dilakukan pendahulunya. Inilah capaian Jokowi di periode pertamanya. Di periode keduanya, mungkin bisa lebih dari yang saat ini telah dibuktikan.

Jadi, untuk mereka yang selama ini berkata tentang kekayaan alam Indonesia yang dikuasai Asing, Jokowi sudah merebutnya satu persatu. Bagaimana dengan Anda?

sumber: Kompas, Liputan6,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun