Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... desain grafis, blogger, -

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kompas Gramedia. Maskarja.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Soal Nomor Urut 1, 2 dan 3, Sempurna untuk Jokowi!

23 September 2018   10:15 Diperbarui: 23 September 2018   19:23 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengundian Nomor Urut Pilpres 2019/CNNIndonesia.com

Dikatakan penting atau tidak penting, persoalan nomor urut ini tetap saja mash dianggap sesuatu yang mistis. Buktinya, setelah nomor urut itu didapat, muncullah ide dan pemikiran yang membuat nomor urut ini semakin mistis. Bahkan, ada juga yang mengaitkannya  dengan kepercayaan atau agama tertentu. Misalnya, di dalam agama Islam, diakui nomor ganjil itu nomor yang paling disukai. Begitu pula, ada yang mempercayai no.9 adalah nomor yang memberikan keberuntungan.

Apapun alasannya, yang membuat pasangan capres dan cawapres itu sukses atau tidak, bukan dikarenakan nomor urut yang didapat. Jangan karena sudah mempercayai nomor urutnya akan memberikan keberuntungan, lantas melupakan kerja keras untuk memenanginya. Sesuatu yang mustahil bisa menang tanpa kerja keras.

Nomor Urut SBY

Dalam beberapa kasus di dalam Pilpres ini, kita bisa melihat sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam keikutsertaannya dua kali Pilpres, SBY mendapatkan nomor yang berbeda. Ketika Pilpres secara langsung untuk pertama kali digelar tahun 2004, SBY bersama Jusuf Kalla (JK) mendapakan nomor urut 4, dn SBY-JK memenangi Pilpres 2014 tersebut.

Surat Suara Pilpres 2004/Wikipedia
Surat Suara Pilpres 2004/Wikipedia
Begitu juga di Pilpres 2009, SBY yang kembali mengikuti kontestasi Pilpres 2009, kali ini menggandeng mantan Gubernur Bank Indonesia Prof Boediono. SBY-Boediono mendapatkan urut 2, dan tampil sebagai pemenangnya. Perbedaan nomor urut dengan nomor urut sebelumnya, bukan menjadi hal yang menakutkan.

PesertaPilpres 2009/Suaradewan.com
PesertaPilpres 2009/Suaradewan.com
Nomor Urut Jokowi

Nah, sebelum mengikuti Pilpres 2019 ini, Joko Widodo (Jokowi) pernah mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta tahun 2012. Jokowi bersama BAsuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diusung PDI P dan Gerindra mendapatkan nomor urut 3. 

Pilkada DKI 2012 saat itu diikuti pasangan, baik yang diusung partai maupun lewat jalur independen. Meskipun harus melalui putaran kedua, Jokowi-Ahok akhirnya tampil sebagai pemenangnya.

Pilkada DKI Jakarta 2012/Sidomi.com
Pilkada DKI Jakarta 2012/Sidomi.com
Ketika Pilpres 2014 akan digelar, Gubernur DKI Jakarta Jokowi dicalonkan PDI P sebagai bakal calon presiden. Jokowi didampingi politikus senior Partai Golkar Muhammad Jusuf Kalla. Saat itu, Jokowi-JK mendapatkan nomor urut 2. Pilpres 2014 ini, hanya diikuti dua pasangan, yakni Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta. Sebagai pemegang nomor urut 2, Jokowi-JK tampil sebagai pemenangnya.

Surat Suara Pilpres 2014/Temprina.com
Surat Suara Pilpres 2014/Temprina.com
Pada perhelatan Pilpres 2019 ini, Jokowi berdampingan dengan KH Ma'ruf Amin yang akan menghadapi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pada pilpres 2019 ini, Jokowi mendapatkan nomor urut 01, sedangkan nomor urut 02 menjadi milik Prabowo-Sandi. 

Nomor Urut Pilpres 2019/TribunNews.com
Nomor Urut Pilpres 2019/TribunNews.com
Dari pasangan yang tampil di Pilpres yang digelar secara langsung ini, semua pemilik nomor urut punya peluang menang yang sama. Meskipun begitu, tampaknya Jokowi selalu mendapatkan nomor yang berbeda di setiap perhelatan yang diikutinya. 

Di Pilkada DKI, Jokowi menang dengan nomor urut 3 di tangan. Begitu mengikuti Pilpres 2014 bersama JK, Jokowi mendapatkan nomor urut 2. Dan, di Pilpres terakhirnya 2019 ini, Jokowi mendapatkan nomor urut 01. Semua nomor urut sudah dilalui Jokowi, Jokowi sudah tampil sebagai sosok yang sempurna dengan memegang nomor 1, 2 dan 3.

Nah, bagaimana Anda semua melihat pergerakan nomor urut yang terjadi selama pemilihan presiden secara langsung  di Indonesia? Silahkan Anda mencermatinya dan juga menilainya. Namun, yang pasti, jangan menggantungkan keberuntungan pada sebuah nomor urut. 

Perolehan nomor urut dinilai tidak bisa dikaitkan dengan keberuntungan bagi masing-masing pasangan calon. Keberhasilan capres dan cawapres sepenuhnya tergantung bagaimana mereka menempatkan makna yang terkandung dalam nomor itu.

Menurut pakar komunikasi politik Universitas Bunda Mulia, Silvanus Alvin,  Jokowi dianggap berhasil memainkan perolehan nomor 01 usai pengundian, dengan memasukkan makna persatuan ke nomor urut yang didapatnya itu. Selain itu, semangat persatuan pada perhelatan Asian Games lalu dipakai Jokowi dengan cantik. Ia menuturkan Indonesia bersatu.

Berapa pun nomor yang didapat tak masalah. Bekerjalah lebih keras, dan buktikan bahwa Anda memang layak untuk dipilih. Jika apa yang telah Anda kerjakan selama ini baik di mata rakyat, maka rakyat pun tak  akan segan-segan untuk  memilih Anda. Tentu saja, jangan lupa untuk berdoa. Bagaimanapun kerasnya kita berusaha, semuanya tetap bergantung pada Yang Maha Kuasa.

sumber: 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun