Pesan juga datang dari sang bunda, Edna Thohir, Â yang mengingatkan ketiga anaknya, agar berteman, berbisnis, dan bergaul dengan siapa pun, tidak boleh licik dan harus jujur.
Nilai-nilai keislaman yang diwariskan orang tuanya begitu melekat.  Sebagai pengusaha muslim yang sukses, Erick mengharapkan agar umat Islam bangga dengan keislamannya, dan harus bisa menjadi seseorang yang mampu memimpin. Karena itu, ketika dirinya berkesempatan menjadi pemilik klub olahraga di Amerika atau Italia, ia mengaku sebagai muslim. Menurut Erick, meskipun berada di tempat dengan mayoritas agama yang berbeda, dirinya tidak merasa malu  untuk mengaku sebagai seorang muslim.
Karena itu pula,  di tahun 2000 dirinya membeli Harian Umum Republika yang ketika itu akan bengkrut.  Semua orang tahu, Republika  pendiriannya dibidani oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan sejak awal memang diposisikan sebagai korannya umat Islam. Dan, hingga kini jiwa  keislaman Republika itu pun masih tetap dipertahankan meskipun sudah beralih kepemilikan.
Dipinang Jokowi sebagai Ketua Tim Sukses
Penunjukkan Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional atau Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf Amin oleh Presiden Joko Widodo merupakan sesuatu yang tepat.
Bagi Jokowi, kontestasi Pilpres 2019, bukan sekadar kompetisi untuk mendapatkan kepercayaan rakyat, tetapi lebih dari itu. Kontestasi Pilpres 2019, juga sebagai ajang adu ide, gagasan, dan kreativitas sehingga Ketua Timses-nya pun harus berasal dari sosok anak muda berbakat dan sudah teruji kemampuannya, serta integritasnya bagi bangsa dan negara.
Dan, pinangan Jokowi itu pun diterima Erick sebagai sebuah amanah, karena Erick sudah memahami rekam jejak Jokowi selama ini. Seperti pesan almarhum ayahnya yang selalu diingatnya, Â "Jaga nama baik, karena itu yang utama."
 Jika dilihat dari rekam jejaknya, Erick Thohir pantas dan layak menjadi sosok yang bisa menginspirasi anak muda dan generasi milenial yang dimiliki Indonesia. Bisa jadi, Erick Thohir ini merupakan satu di antara 10 pemuda yang diharapkan Bung Karno untuk mengguncang dunia, seperti yang pernah diucapkannya dahulu.
"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya ... Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia"Â
Ir. Soekarno