Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... desain grafis, blogger, -

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kompas Gramedia. Maskarja.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wahai Oposisi, Jangan Politisasi Rupiah!

11 September 2018   08:36 Diperbarui: 11 September 2018   08:45 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Larangan untuk mempolitisasi  rupiah ini juga datang dari Mantan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam hal ini, SBY meminta segenap kadernya tak menjadikan isu pelemahan rupiah sebagai bahan menyerang pemerintah.

Oleh karena itu, jika pihak oposisi ingin mengkritik Pemerintahan Jokowi, berikanlah kritik yang konstruktif agar tidak menjadi sentimen negatif. Selain itu, kritik konstruktif ini lebih cenderung menciptakan ketenangan di masyarakat.

Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 SBY (Foto: Rusman Jhony/Biro Pers Setpres)/Detik.com
Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 SBY (Foto: Rusman Jhony/Biro Pers Setpres)/Detik.com
Apa yang dikemukakan SBY kepada kader-kadernya untuk tidak ikut mempolitisasi rupiah merupakan tindakan yang bijak juga tepat. Meskipun Partai Demokrat berada di barisan Koalisi Prabowo-Sandiaga Uno, sikap SBY ini lantaran dirinya pernah duduk selama 10 tahun sebagai Presiden, sehingga mengetahui dengan pasti bahwa politisasi terhadap rupiah justru akan memberikan dampak yang tidak menguntungkan bagi Indonesia,baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Apa pun alasannya, tempatkan semua tindakan kita itu di atas kepentingan rakyat. Jangan karena ingin mendapatkan kekuasaan, membuat kita menghalalkan segala cara dalam berpolitik. Politisasi rupiah tentunya akan mengundang sentimen negatif, dan rakyatlah yang akan menanggung akibat terburuk dari semua itu. Jangan bikin negara ini menjadi negara gagal!

Sumber:

CNNIndonesia.com

UangIndonesia.com

Detik.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun