Laksana "oase" di tengah panasnya suhu politik di Tanah Air, momen berpelukannya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto yang dirangkul atlet peraih emas pencak silat Asian Games 2018, Hanifan Yudani Kusumah, ikut menyejukan situasi di tahun politik ini.
Apa yang dilakukan Hanifan Yudani Kusumah adalah untuk memperlihatkan kepada seluruh rakyat bahwa antara Jokowi dan Prabowo tidak memiliki permusuhan. Keduanya adalah anak bangsa yang sama-sama  punya kepedulian kepada bangsa dan negaranya.
Sebagai insan silat Indonesia, Hanifan membuktikan bahwa makna silat sesungguhnya adalah silaturahmi, sehingga rangkulannya kepada  Jokowi dan Prabowo  adalah bentuk dari menjaga hati keduanya sebagai satu bangsa dan satu negara, yang tidak boleh terpecah belah untuk alasan apa pun. (Detik.com, 30/08/2018).
Pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018 ini , begitu banyak menghadirkan kejutan-kejutan. Tidaklah berlebihan, jika ada yang mengatakan bahwa sebagai tuan rumah, Indonesia tidak hanya sukses  sebagai penyelenggara, tetapi juga berhasil menoreh serangkaian prestasi yang membanggakan. Raihan medali emas yang sudah melebihi apa yang ditargetkan Pemerintah menjadi bukti prestasi atlet-atlet kita tak lagi dipandang sebelah mata.
Bahkan, tak berlebihan pula, Asian Games 2018 ini juga memberikan dampak yang baik bagi skala yang lebih besar, yaitu perdamaian internasional. Setidaknya, hal ini dibuktikan dengan bersatunya dua Korea yang telah lama berseteru, yakni Korea Utara dan Korea Selatan.
Kita sama sekali tak bisa memungkiri bahwa olahraga merupakan alat pemersatu bangsa. Ada pesan dari Presiden Jokowi yang menghendaki Asian Games 2018 ini menjadi pemersatu bangsa, mengingat momen ini dilangsungkan di tahun politik yang bisa menimbulkan  polarisasi di masyarakat, baik Pilkada Serentak 2018 maupun Pilpres 2019, sehingga perbedaan politik yang ada bisa disatukan dengan Asian Games.  (OkeZone.com, 18/04/2018).
Kebanggan Indonesia lainnya juga tampak terlihat ketika Asian Games 2018 ini jadi ajang bersatunya Korea. Dalam akun Twitternya, Presiden Jokowi mengapresiasi medali emas perahu naga putri 500m yang direbut Korea Bersatu. Inilah buktinya olahraga melupakan perbedaan yang ada, begitu kata Jokowi.
Medali emas perahu naga putri 500m Asian Games 2018 direbut Korea Bersatu, gabungan atlet dua negara Korea yang lama terpecah oleh perang. Benderanya putih bergambar peta Semenanjung Korea, lagunya Arirang.
Dalam olahraga mereka melupakan perbedaan. Selamat! pic.twitter.com/CyktdVPsQ1--- Joko Widodo (@jokowi) August 29, 2018
Hingga hari ini, kita semua seakan tidak pernah menduga atau bahkan menyadari, Asian Games 2018, yang awalnya sempat diragukan banyak pihak, justru berlangsung dengan baik, sukses, menorehkan banyak prestasi dan juga kebanggaan. Semua capaian itu melebihi perkiraan banyak pihak. Target medali sudah terlampaui. Menjadikan pencak silat sebagai olahraga asli Indonesia ke pentas dunia sudah dilakukan dengan baik. Inilah salah satu bentuk keberhasilan Pemerintahan Jokowi yang mengelolah olahraga sebagai alat pemersatu bangsa,yang juga ikut menaikkan harkat dan martabat bangsa di dunia internasional.Â
Karena itu, keberanian Jokowi mengambil alih penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia, setelah pernyataan mundur Vietnam membuktikan bahwa Indonesia pun bisa menyelenggarakan pentas olahraga yang lebih besar lagi, baik itu Olimpiade maupun final Piala Asia dan final Piala Dunia sepakbola. Berbagai infrastruktur yang sudah dibangun, menjadi bukti Jokowi tidak hanya melihat olahraga sebatas Asian Games, tapi lebih dari itu.
Seperti apa yang pernah dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, bahwa banyak kegiatan keolahragaan diarahkan untuk menumbuhkan kembali semangat cinta tanah air, penyatuan kembali semangat kebangsaan dan solidaritas di antara sesama warga masyarakat. Olahraga juga mengajarkan banyak hal tentang makna kejujuran, sportivitas, keadilan, dan juga kebanggaan sebagai sebuah bangsa. (SuaraMedeka.com, 10/09/2017).
Ayo, kita berolahraga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H