Labbaik kalla huma labbaik , Labbail syari kalla ka Labbaik.
Sejak beberapa hari yang lalu para jamaah calon Haji sudah mulai berdatangan ke kota Makkah melalui bandara King Abdulaziz,Jeddah  dan bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah dari negara-negara Muslim mayoritas seperti Pakistan, Indonesia ,Malaysia dan lainnya.Â
Mereka tidak datang sekaligus pada hari yang sama , tapi dalam beberapa kelompok terbang di karenakan jumlah jamaah dari negara ini sangat besar. Musim haji tahun ini Indonesia mengirimkan jamaah calon haji lebih dari 210 ribu orang. Ini belum termasuk JCH yang berangkat lewat ONH Plus. Hari Arafah 9 Zulhijah tahun Hijjriah bertepatan 20 Agustus 2018.
Mulai musim tahun ini CJH asal Malaysia dan sebagian dari Indonesia mendapat perlakuan istimewa . Prosses ke-immigrasi-an mereka di permudah . Meraka tidak lagi antri berjam-jam di depan kounter immigrasi bandara Jeddah dan Madinah, tapi prosses ini di lakukan di bandara keberangkatan yaitu bandara Soekarno-Hatta Jakarta.Â
Begitu mereka turun dari pesawat langsung naik bus menuju hotel . Koper mereka langsung diantar ke kamar masing-masing. Jamaah yang berangkat lewat embarkasi lain nya, masih melalui prosses immigarsi di bandara negara tujuan . Prosses in di Saudi Arabia di kenal dengan nama "Road to Makkah " program. Program ini terlaksana atas arahan Raja  Salman bin Abdulaziz al Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman sejalan dengan Vision 2030.
Musim haji tahun ini sama dengan tahun lalu tepat bertepatan dengan puncak musim panas . Suhu disiang hari berkisar 40-50 derajat celcius . Hawa panas masih akan terasa meskipun  kita berada ditempat terlindung bahkan pada malam hari. Kecuali kalau kita berada dalam ruangan berAC. Tapi jangan khawatir , setelah beberapa hari kita akan terbiasa dengan keadaan ini. Buat jamaah dianjurkan untuk mengkonsumsi air putih secukupnya.
Di Makkah air mineral bahkan air Zamzan mudah didapatkan dimana saja. Bahkan ada petugas dengan mobil kontainer membagikan air mineral dingin gratis. Kalau bepergian keluar ruangan , sebaiknya memakai payung sebagai pelindung dari sengatan matahari.
Musim haji tahun ini ,penulis dapat info makanan buat jamaah rasanya lebih disesuai dengan lidah orang Indonesia . Bahkan juru masak nya serta bumbu di datangkan dari Indonesia . Bumbu serupa juga bisa didapatkan di toko -toko khusus ,tapi umumnya  diimport dari Thailand . Mantaplah kalau begitu. Memang lidah orang Indonesia sangat sensitif dengan makanan. Mencoba makanan lokal tidak ada salahnya. Namun namanya mencoba tentu hanya  sesekali .Â
Mereka kan tinggal di Tanah Suci kurang lebih sebulan lamanya. Penulis pernah mendengar kerabat yang berangkat haji tahun lalu , memasak ulang makanan yang dibagikan agar rasanya lebih sesuai dengan lidah mereka. Termasuk penulis sendiri ,walau sudah malang melintang di negeri Arab, tidak berani mencoba makanan lokal yang kebanyakan berbahan dasar kambing dan ayam. Solusinya masak sendiri, bisa berhemat juga .Â
Mungkin karena penulis berasal dari ranah Minang jadi hanya cocok dengan masakan berempah bawang merah ,jahe .kunyit ,lengkuas ,daun jeruk ,daun kunyit,daun ruku-ruku dan teman teman lainya. Tapi ada restaurant cepat saji kesukaan KFCnya Saudi Arabia nama nya Al Baik . Ini penulis rekomendasikan untuk di coba . Harga nya murah meriah ,bersih dan banyak pilihan. Ayam nya bukan digoreng di dipenggorengan yang umum kita jumpai,tapi digoreng didalam ketel begitu.Â
Jadi rasa ayamnya garing diluar juicy didalam dan tidak alot. Kalau kita makan ditempat ,kita bisa minta tambah roti dan saus sesukanya. Makanya restaurant ini laris manis. Pengunjungnya antri.Restaurant franchise dari Amerika juga ada di Saudi Arabia.
    Bagi jamaah sangat dianjur kan untuk menbawa kartu identitas diri. Dan hal yang tak kalah pentingnya membawa kartu hotel dimana mereka tinggal. Penulis sering menjumpai jamaah yang tersesat . Ketika dia tanya mereka tinggal dimana mereka tidak tahu . Andai mereka bertanya ke orang asing yang tidak mengerti Bahasa Indonesia .Â
Cukup tunjukan kartu hotel ,mereka  akan mengarahkan kita sesuai dengan petunjuk di kartu hotel. Penulis perhatikan petugas haji dari Pakistan dan India lebih tanggap dengan keaadan jamaah mereka yang tersesat.
   Harus kita sebagian besar jamaah dari negara kita tidak bisa berbahas Inggris dan Arab . Untuk belanja oleh -oleh pada umumnya pedagang disekitar Masjid al Haram bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia ala kadarnya . Tapi para pekerja di Hypermaket dan upscale shop  meraka hanya bisa bahasa Inggris dan Arab.Â
Penulis pernah menjumpai peristiwa mengelikan ,seorang jamaah yang hendak membeli cabe bertanya kepada pegawai supermaket dengan menunjuka ekspressi orang sedang kepedasan sambil mengeluarkan bunyi "Haah'. untunglah pegawai tersebut faham apa yang sedang dicari wanita tersebut.
 Semoga musim haji tahun berjalan lancar dan para jamaah kembali ketanah air dengan selamat. Semoga majadi haji yang Mabrur
 Makkah , KSA  21 July 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H