Mohon tunggu...
Sukanulis Nulis
Sukanulis Nulis Mohon Tunggu... wiraswasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya menyukai nulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Teman dan Saya Berbincang Menjelang Tahun 2012, Eh Jadi Bahas Kiamat

3 Januari 2012   00:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:25 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari menjelang datangnya tahun baru, tepatnya tanggal 29 Desember kemarin. Saya dan teman berbincang di sore hari di teras rumahnya. Bincang punya bincang, hingga akhirnya dia teringat kiamat 2012. Lalu masuklah kami berdua kepembahasan soal itu.

Dia sepertinya agak yakni tahun ini akan kiamat, paling tidak akan terjadi sesuatu yang besar berupa bencana atau malapetaka, saking besarnya hingga pantas di kategorikan kiamat -- kiamat berukuran sedang mungkin -- hehehe.

Kekhawatiran sedikit terlihat di wajahnya, saya amati sembari menyaksikan mulutnya komat-kamit menyebut sejumlah ramalan tahun 2012 dari peradaban kuno hingga tokoh abad pertengahan, yang semuanya mengindikasikan kiamat akan jatuh tahun ini.

"Lalu saya tanya kepadanya, memang kenapa kalau tahun ini kiamat?" Sebelum dia menanggapi. Saya tanya kembali; "Memang kamu bisa mencegahnya?" Bukannya menjawab kedua pertanyaan itu. Namun ia terus membeberkan semua indikasi saling bertautan untuk mendukung akan hal yang ia yakini.

Jujur saja hilang selera didiri untuk tetap duduk diteras rumahnya sore itu. Padahal sebelumnya suasana tampak friendly menyambut datangnya Maghrib, pemandangan mata saya tangkap pun adem, karena pekarangan rumahnya banyak ditumbuhi tanaman.

Lalu saya tegaskan lagi, "Memang kenapa kalau kiamat dan kamu bias apa jika benar terjadi?" Dia menjawab, yah tentu saya belum siap dan takut.

Kalau begitu tidak usah dipusingkan, kata saya. Karena kiamat atau pun tidak, kamu tidak akan mungkin mencegahnya. Lebih baik sekarang, jalani hidup dan menjadi orang baik yang selalu menjaga hubungan kepada Tuhan dan sesama mahluk. Jika sudah begitu, Insya Allah tidak akan ada kekhawatiran lagi dengan berita ramalan.

Dia manggut-manggut, dan pukul sudah sekitar 16:23 WIB saat melirik jam. Lalu saya tagih janjinya, yang menawarkan kopi panas. Ia teringat, oh iya sebentar saya pesan dulu ke pembantu. Dia masuk kedalam, lalu saya bersandar memandangi tanaman di pekarangannya dengan santai :D.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun