Sosok Batman pada film Batman v Superman adalah pahlawan super yang lelah dan marah. Dia telah puluhan tahun bertarung dengan penjahat, dan telah melalui berbagai peristiwa yang mendukakan, termasuk tewasnya sidekick-nya, Robin, yang dibunuh Joker dibantu Harley Quinn.
Ketika berkunjung ke Metropolis, Batman atawa Bruce Wayne menjadi saksi pertarungan brutal antara Superman melawan Zod. Bruce marah melihat banyak orang tak berdosa menjadi korban. Kemarahannya semakin menjadi karena salah satu gedung miliknya, Wayne Finance hancur dengan para pegawai berada di dalamnya.
Kemarahan Bruce bercampur ketakutan dan kecurigaan pada sosok Superman. Kepada Alfred, pembantu setianya Bruce bilang, jika ada satu persen kemungkinan Superman menjadi jahat, maka dia harus dilenyapkan.
Bruce akhirnya tahu bahwa Superman punya kelemahan yakni kriptonit, sisa pecahan planet Krypton. Kriptonit bisa membuat Superman kehilangan kekuatannya.
Bruce dalam busana Batman pun menantang Superman. Di pihak lain, Superman dipaksa oleh Lex Luthor untuk bertarung dengan Batman. Jika Superman menolak, maka Martha, ibu adopsinya di bumi akan dibunuh.
Batman kemudian bertarung melawan Superman. Dengan bantuan kriptonit yang dimodifikasi menjadi berbagai senjata, Batman bisa mengalahkan Superman.
Batman adalah gambaran sebagian warga Indonesia yang muak dengan penderitaan dan kemelaratan. Yang berjuang untuk tetap hidup di tengah kerasnya kehidupan.
Kemarahan dan frustrasi pada hidup membuat mereka cenderung mudah meledak, terutama pada hal yang sensitif.
Seperti Batman, mereka curiga dan tak bisa menerima jika ada sosok "asing" yang jauh lebih baik. Sosok "asing" itu dianggap sebagai ancaman. Dan harus dimusnahkan, apapun caranya.
Ancaman itu mereka lihat pada sosok Ahok, yang harus diturunkan dari "kursinya", bagaimanapun caranya.
Kelemahan Ahok pun diulak-ulik. Pembelian lahan RS Sumber Waras. Gagal. Reklamasi. Gagal. Tidak manusiawi karena merelokasi warga ke rumah susun. Gagal.
