Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

(Mantan) Teman Ahok dan Pengkhianatan X-Men

24 Juni 2016   11:01 Diperbarui: 24 Juni 2016   11:07 2335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (poskota.com & hqgrandeprairie.com)

Erik Lensherr mendapat karunia unik. Gen-nya bermutasi sehingga dia menjadi mutan yang bisa menggerakkan logam. Dalam suatu kesempatan, dia berkenalan dengan Charles Xavier, mutan yang punya kemampuan telekinesis luar biasa: bisa mengetahui dan memanipulasi pikiran orang.

Kedua sahabat ini punya pandangan yang berbeda tentang manusia. Erik merasa para mutan seharusnya tidak bergaul dengan manusia biasa yang lebih lemah. Erik—yang memakai nama Magneto, juga curiga bahwa manusia tak akan mau menerima para mutan. Sebaliknya Charles, aka Profesor X merasa bahwa manusia dan mutan bisa hidup berdampingan selayaknya saudara.

Namun Erik akhirnya menuruti nalurinya. Dia berencana membunuh Presiden AS Gerrard Ford,setelah sebelumnya membunuh Presiden JF Keneddy. Usaha Erik digagalkan para mutan, terutama Raven alias Mystique.

Erik menyepi, membentuk keluarga. Dia punya istri yang memahami, dan putri cilik yang cantik. Hingga suatu saat, karena menolong rekan sekerja, rahasianya terbongkar. Para polisi bersenjata panah mendatanginya. Dan tragedi terjadi. Istri dan putrinya tewas. Erik yang berduka membunuh para polisi. Dia meratap dan menatap ke langit, berteriak, “Is that what You want from me? Is this who I am?”

Erik pun direkrut  Apocalypse, mutan berkekuatan laksana dewa untuk mengubah dunia. Menghancurkan dunia untuk dibentuk menjadi baru.

Ketika Erik sedang beraksi dengan kekuatannya,  Mystique dan Peter Maximoff aka Quicksilver berusaha membujuknya supaya sadar.  “I know you think you've lost everything, but you haven't. You have me, you have Charles,  you have more family than you know. You never had the chance to save your family before, but you do now. That's what I've come here to tell you,” begitu ujar Mystique.

Dan di saat kritis, ketika para X-Men tak berdaya menahan Apocalypse yang perkasa, Erik alias Magneto bertindak.

“You betray me?” teriak Apocalypse tak percaya.

“No. I betrayed them,” jawab Magneto.

***

Di dunia nyata, di Negara bernama Indonesia, episode pengkhianatan terjadi dengan level yang berbeda. Beberapa orang yang mengaku sebagai (mantan) Teman Ahok membuka rahasia tentang proses pengumpulan KTP oleh Teman Ahok. KTP dikumpulkan untuk memenuhi syarat supaya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa menjadi kandidat gubernur DKI.

Pengakuan para mantan anggota Teman Ahok ini menghentak, dan dengan sigap ’digoreng’ media. Kisahnya dibahas tuntas dari berbagai segi oleh semua media, termasuk para blogger, dan Kompasianer.

Mereka, para mantan Teman Ahok ini tadinya bekerja bersama rekan di Teman Ahok. Mereka bahkan mendapat uang dari hasil kerjanya. Supaya mendapatkan uang lebih banyak, mereka menghalalkan segala cara. Melakukan kecurangan, yang akhirnya terbongkar. Mereka pun dipecat.

Mereka, pada dasarnya merupakan pengkhianat. Awalnya mereka mengkhianati niat dan moralitas Teman Ahok. Dengan berbuat curang, mereka mengkhianati nilai perjuangan luhur yang coba dibangun Teman Ahok. Dan ketika dipecat, mereka melakukan pengkhianatan yang kedua. Dimotori sebuah ormas, mereka membeberkan “borok” Teman Ahok, borok yang belakangan justru menerpa wajah mereka sendiri.

***

Erik Lensherr alias Magneto boleh saja menjadi penjahat. Namun pada akhirnya dia kembali ke nuraninya. Dia sadar telah mengkhianati para rekan dan saudaranya sesama X-Men. Di saat kritis, bersama Ororo Munroe aka Storm, dia berbalik melawan bosnya, Apocalypse.

Para mantan anggota Teman Ahok ini mungkin merasa telah melakukan hal yang benar. Merasa bahwa mereka mengikuti hati nurani, untuk membongkar kecurangan yang terjadi.

Namun mereka mungkin tidak sadar, bahwa mereka telah direcoki oleh paham “Apocalypse modern”. Mereka ibarat Angel dan Psylocke, dua mutan yang setia mengabdi kepada Apocalypse dengan iming-iming kekuasaan.

Keberadaan Angel dan Psylocke,sekalipun sempat merepotkan, pada akhirnya tidak memengaruhi kemenangan The X-Men. Di dunia nyata, keberadaan para mantan Teman Ahok ini mungkin menyebabkan ada KTP abal-abal yang lolos dalam sistim. Namun seberapa banyak? Mungkin ribuan, namun kemungkinan besar tidak akan mencapai 50 ribu, apalagi 100ribu dari satu juta yang terkumpul. Verifikasi faktual KPU yang akan menjadi pembuktian.

Pada klimaks film X-Men Apocalypse, Angel tewas. Begitu juga dengan Apocalypse, yang tewas mengenaskan dengan tubuh hancur.

Apakah situasi yang sama akan menimpa “Apocalypse modern” yang berdiri di belakang para mantan anggota Teman Ahok? Apakah akan tetap eksis atau menjadi debu seperti  Apocalypse?

Kita akan mengetahui jawabannya pada pemilu 2019 nanti…

Catatan:

Tulisan gado-gado politik dan film ini dibuat oleh pecinta berat timnas Inggris. HIDUP INGGRIS, hehehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun