Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Heboh Gayus dan Kredibilitas Kompasiana...

21 September 2015   17:22 Diperbarui: 21 September 2015   18:38 1962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejujurnya, aku termasuk yang tidak percaya jika Pakde itu akun yang dipakai Gayus. Aku jarang baca tulisan Pakde. Namun kesan yang aku tangkap setelah membaca beberapa tulisannya adalah, Pakde itu humoris, rada nakal, selenge’an, dan mulut bisa tajam pada pihak yang dianggap lawan. Pakde juga piawai dalam menulis, terutama mencari judul yang “mengundang”.

Sementara Gayus, dengan melihat fotonya, kesanku adalah, orangnya pendiam, rada pemalu. Rasanya sukar membayangkan lelaki dengan wig aneh ketika di Bali itu akun yang suka menulis soal seks dengan gaya yang ringan namun mengundang.

Tapi, tentu saja, di dunia ini tak ada yang mustahil. Jadi kemungkinan bahwa Gayus itu menggunakan nama Pakde itu bukan sesuatu yang mustahil.

Pakde sendiri sudah mengklarifikasi di akunnya dan menegaskan dia bukan Gayus. Benarkah?

Dalam hal ini, kunci semua itu ada pada mbak Vita dan mbak Ifani. Kedua mbak-mbak yang cantik ini (katanya) sudah sering bertemu dengan Pakde. Apakah Pakde itu Gayus atau bukan?

Jika ternyata Pakde itu Gayus, namun dua mbak-mbak ini sengaja menutupi, bisa saja mbak Vita dan mbak Ifani tersandung masalah hukum. Karena dianggap menutup-nutupi sesuatu yang seharusnya tak boleh ditutupi (maksudnya apaan seeh? Hehehe).

Kopdar mbak Vita dan mbak Ifani dengan Gayus menguatkan kecurigaan soal Pakde. Jika Gayus bukan Pakde, lalu ngapain mbak-mbak cantik ini ketemu Gayus? Untuk bisnis? Bisnis seperti apa yang bisa ditawarkan seorang napi yang harus mendekam di tahanan selama 30 tahun?

Lagipula, hal yang lazim berlaku pada blogger (atau Kompasianer) adalah, mereka hanya pingin kopdar dengan sesama blogger. Kompasianer, jika ingin kopdar, pasti dengan sesama Kompasianer. Namun Kompasianer kopdar dengan napi? Semuanya jadi masuk akal jika napi itu juga adalah Kompasianer bukan?

Ujian kredibilitas Kompasiana

Bagi Kompasiana, kasus Gayus (dan dugaan soal Pakde) itu menjadi ujian bagi kredibilitas. Bayangkan jika ternyata Pakde itu Gayus. Itu berarti Kompasiana telah menyediakan wadah bagi napi untuk menulis. Dan itu terjadi selama bertahun-tahun. Padahal sesuai aturan, napi itu tak boleh bersentuhan dengan gadget apapun.

Lalu bagaimana mengetahui atau memastikan bahwa Pakde bukan Gayus? Caranya, admin bisa mengundang Pakde untuk kopdar. Atau undang Pakde mengisi acara di Kompasiana tv.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun