Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Terminator Genisys Jeblok, Berakhirnya Era Terminator?

11 Juli 2015   11:09 Diperbarui: 11 Juli 2015   11:09 7637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Terminator Genisys (screenrant.com)"]

[/caption]

Terminator Genisys (screenrant.com)

Di luar dugaan, Terminator: Genisys (TG) yang disebut-sebut sebagai salah satu film yang bakal mendulang ratusan juta dolar ternyata jeblok di pasaran. Pada pekan pertama pemutaran di AS, TG hanya berada di posisi 3, dikalahkan oleh Jurassic World dan Inside Out yang sudah lebih dulu dirilis beberapa hari atau pekan sebelumnya.

Saat tulisan ini dibuat, menurut Box Office Mojo, TG sejauh ini meraup $138.115.395 untuk peredaran seluruh dunia, dengan perincian $52.615.395 dari peredaran di AS dan $85.500.000 untuk peredaran di luar AS. Dengan biaya produksi yang mencapai 155 juta dolar, TG belum mencapai titik impas. Pada pekan mendatang bisa jadi TG akan melampaui biaya produksi, namun untuk mendapatkan keuntungan maksimal, dengan misalnya mencapai angka 500 juta kelihatannya sukar didapat. Bahkan bisa jadi, TG ini akan menjadi film Terminator terburuk dari sisi pendapatan.

Kenapa TG jeblok? Ada beberapa kemungkinan.

1. Salah ‘timing’

Paramount yang menyalurkan TG keliru memprediksi film yang bakal menjadi pesaing. Mereka rupanya tidak menyangka kalau Jurassic Word akan tetap menjadi film yang dipilih banyak orang. Belum lagi dengan film animasi Inside Out, yang juga lumayan bagus. Adanya film yang masih kuat membuat TG hanya menjadi “pilihan ketiga”.

2. Promosi yang buruk

Bagian marketing Paramount melakukan kesalahan fatal ketika mengeluarkan trailler kedua TG. Trailer itu memaparkan hal penting yang seharusnya menjadi kejutan di film: John Connors menjadi terminator sekaligus tokoh jahat! Pada empat film sebelum TG, yakni The Terminator (1984), Terminator 2 Judgement Day (1991), Terminator 3 Rise of the Machines (2003) dan Terminator 4 Salvation (2009), John Connors dilukiskan sebagai pahlawan, pemimpin pejuang di masa depan yang mengirim Kyle Reese dan kemudian Terminator (T)-800 untuk melindungi ibunya dan juga dirinya semasa muda. Pada TG, John Connors menjadi terminator yang menakutkan dan berdarah dingin.

[caption caption="John Connors jadi Terminator (paramount.com)"]

[/caption]

Sebenarnya tak masalah jika John Connor menjadi terminator. Namun seharusnya fakta itu terungkap dan menjadi kejutan bagi penonton di dalam bioskop. Terungkapnya kejutan di trailer membuat banyak penggemar serial terminator yang kehilangan minatnya menonton film ini.

3. Arnold Schwarzenegger tak lagi jaminan sukses

Arnold Schwarzenegger pernah menjadi jaminan suksesnya sebuah film. Namun itu dulu.

[caption caption="Arnie, sang Terminator yang sudah uzur (screenrant.com)"]

[/caption]

Sekarang, kharisma Arnie sudah jauh memudar, seiring dengan usianya yang memang tak lagi muda. Sejumlah film yang dibintangi Arnie pasca-lengser dari jabatan Gubernur California, seperti The Last Stand (2013), Escape Plan (2013), Sabotage (2014) tergolong gagal di pasaran. Film yang dibintangi Arnie yang sukses secara komersil hanya trilogi The Expendables. Namun pada film-film itu Arnie hanya sebagai pemeran pembantu.

4. TG Menghapus T3 dan T4

Resminya Terminator Genisys ini merupakan film kelima dari serial Terminator. Namun jika menyimak jalan ceritanya, TG ini mereka ulang Terminator 1 dan 2. Sementara Terminator 3 dan Terminator 4 kini dianggap tak pernah ada!

5. Plot membingungkan

Plot TG membingungkan bagi penonton awam dan menjengkelkan bagi mereka yang mengikuti ‘serial’ ini sejak seri pertama. Ada beberapa pertanyaan yang tidak dijawab tuntas dalam film ini dan menjadi misteri yang menggantung. Sebagai kilas balik, Terminator 1 berkisah tentang Kyle Reese yang kembali ke tahun 1984 untuk menyelamatkan Sarah Connors dari kejaran Terminator tipe T-800 yang ingin membunuhnya. Pada Terminator 2, yang menjadi robot pembunuh adalah T-1000 yang terbuat dari logam cair. Pada T2, Sarah Connors dan John Connors cilik dilindungi oleh robot T-800 yang sudah diprogram ulang sebagai pelindung.

[caption caption="Adegan film Terminator 2"]

[/caption]

Pada TG, Sarah Connors ternyata sudah dilindungi robot tipe T-800 sejak tahun 1973. Robot ini yang melatih dan mempersiapkan Sarah guna menyambut para robot pembunuh yang bakal tiba. Ketika robot pembunuh T-800 tiba, dia dihadapi oleh T-800 yang sudah uzur (dan disebut Pops oleh Sarah). Tak hanya T-800. Robot tipe T-1000 juga muncul (padahal seharusnya dia muncul beberapa tahun kemudian sesuai timeline pada Terminator 2).

Pertanyaan yang belum terjawab adalah siapa yang mengirimkan T-800 yang sudah diprogram ulang dan kemudian melindungi Sarah sejak tahun 1973? Dan siapa yang mengirimkan T-1000, robot dari logam cair? Pada timeline TG, masa depan itu ketika John Connors mengirimkan Kyle dan ketika Skynet mengambil alih dan menguasai serta mengirimkan John Connors yang sudah menjadi T-5000 ke tahun 2017. Jika yang mengirimkan T-1000 adalah Skynet, Skynet pada periode mana? Begitu juga dengan T-800. Apakah yang mengirimkannya adalah John Connors? John Connors yang mana sementara John Connors versi TG sudah menjadi jahat dan musnah di tahun 2017?

Kelihatannya, pertanyaan ini akan terjawab jika dibuat seri lanjutannya, Terminator Genisys 2 pada 2017, juga Genisys 3 (2018). Namun melihat performa TG yang buruk, maka masa depan franchise Terminator kini dalam pertanyaan besar.

Akhir era Terminator?

Terminator sempat menjadi fenomena di Hollywood. Di bawah arahan James Cameron, film yang memadukan aksi dengan fiksi ilmiah ini menjadi tontonan yang sangat menarik. Teknologi mesin waktu dan robot Terminator yang tak bisa mati, membuat penonton terpaku. Kini 31 tahun setelah munculnya film Terminator pertama, apakah robot pembunuh dari masa depan telah kehilangan daya tariknya?

Entahlah. Namun jika hasil pada box office dijadikan acuan, kelihatannya memang demikian. Dan itu tentu menyedihkan. Ketika para dinosaurus versi baru pada Jurassic World berhasil mengucurkan lebih dari satu milyar dolar bagi Universal Studios, ternyata versi baru dari robot pembunuh tidak terlalu disukai. Nilai sebuah nostalgia ternyata tidak sama. Dan jika ukurannya dolar, itu bisa menjadi akhir sebuah era. Era para terminator.

 

Salam,


     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun