Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Buku Non Fiksi Seharusnya Menyelesaikan Masalah, dan...

11 November 2013   13:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:18 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_291508" align="aligncenter" width="276" caption="Ilustrasi (www.hobbylocal.com)"][/caption]

APA faktor utama yang membedakan buku non fiksi dengan fiksi? Selain fakta bahwa buku non fiksi dibuat sesuai realita dan bukan khayalan,  buku jenis ini seharusnya bisa menjawab masalah.

Ya. Buku non fiksi seharusnya menjadi solusi bagi masalah yang dihadapi pembaca. Dan hal itu yang antara lain membuat calon pembaca membeli bukunya.

Masalah seperti apa yang bisa diselesaikan oleh buku non fiksi? Pada dasarnya, semua masalah yang dihadapi manusia yang hidup di muka bumi bisa diselesaikan oleh buku non fiksi. Pembaca yang mengalami masalah keuangan, bisa mendapatkan solusi dengan membaca buku berjudul 'Cara mendapatkan uang dari internet', misalnya. Mereka yang punya masalah dengan pengaturan keuangan, bisa mendapat solusi dengan membaca buku yang memaparkan bagaimana memenej keuangan dalam keluarga.

Mereka yang memiliki masalah pada kesehatan, mulai yang serius seperti diabetes hingga yang 'remeh namun menyebalkan' seperti jerawat, bisa mendapatkan solusi dengan membaca buku 'Hidup Sehat dengan Diabetes', atau '5 Cara Mudah Melenyapkan Jerawat'.

Jadi, jika ingin menulis buku dan berharap bukunya dibeli orang, tulislah buku yang menjadi solusi. Buku itu seharusnya menjawab masalah yang dihadapi. Selain masalah ekonomi dan kesehatan yang sudah disinggung di atas, masalah yang juga perlu dipecahkan melalui buku adalah  keluarga dan perkawinan, (bagaimana mempertahanakan pernikahan, bagaiamana melawan godaan perselingkuhan dll), pacar (bagaimana mendapatkan si-dia kembali, bagaimana supaya si dia tidak pindah ke lain hati),  motivasi (bagaimana memotivasi diri supaya sukses dll), yang terkait religi (bagaimana hidup kudus, bagaimana melepaskan diri dari dosa dsb) dan masih banyak lagi

Idealnya, karena Anda memberi solusi pada pembaca, sebaiknya Anda memang punya pengalaman terkait topik yang dibahas. Jadi jika Anda menulis buku tentang 'Bagaimana Mendapatkan Uang dari Kompasiana', misalnya, sebaiknya Anda memang sudah punya pengalaman atau pernah mendapatkan uang dari Kompasiana. Rasanya aneh Anda memaparkan bagaimana mendapatkan uang dari Kompasiana jika realitanya Anda belum pernah mendapat uang darinya, hehehe

Jika Anda membuat buku yang terkait dengan pacaran, tentu idealnya Anda memang punya pengalaman soal pacaran. Karena Anda tak bisa memberi nasehat terkait pacaran jika belum pernah pacaran. Begitu juga dengan perselingkuhan. Anda tak bisa membuat buku tentang perselingkuhan jika belum pernah selingkuh...

Karena punya pengalaman langsung, Anda bisa memaparkan langkah demi langkah serta metode yang dilakukan, yang bisa diikuti pembaca. Dengan mengikuti metode yang Anda paparkan, pembaca bisa mengatasi masalah yang dihadapi.

Menjawab keingintahuan

Selain menyelesaikan masalah, buku non fiksi juga bisa dibuat dengan tujuan menjawab keingintahuan pembaca. Ini yang menjadi penyebab banyaknya buku biografi tokoh terkemuka yang laris manis. Karena pembaca ingin mengetahui lebih banyak tentang tokoh dimaksud. Jadi, jika pembaca ingin mengetahui seluk beluk soal Ahok, tulislah buku tentang Ahok. Jika Anda punya materi yang bisa menjawab keingintahuan masyarakat seputar Gita Wirjawan, misalnya, silakan membuat buku tentang Gita Wirjawan, seperti yang saya dan beberapa teman lakukan belum lama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun