Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menakar Potensi Bisnis E-Book

3 Februari 2014   09:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:13 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_309939" align="aligncenter" width="640" caption="(mashable.com)"][/caption]

MENERBITKAN buku dengan menjadi indie publisher merupakan salah satu peluang usaha di tahun 2014. Sebagai indie publisher Anda tak hanya bisa menerbitkan dan menjual buku cetak, namun juga buku elektronik (ebook). Namun bagaimana sebenarnya potensi pasar ebook? Bagaimana permainan harga yang potensial?

Di tahun 2014, bisnis ebook diperkirakan semakin membaik. Terutama dengan semakin banyaknya pengguna tablet dan smartphone yang memungkinkan pengguna membaca buku elektronik dari gadgetnya. Di amazon.com, menurut Huffington Post, penjualan ebook telah melampaui buku cetakan sejak tahun 2011. Padahal, amazon menjadi besar justru karena menjual buku cetakan secara online.

Di berbagai penjuru dunia, sebagaimana laporan The Digital Reader, tingkat pembelian ebook semakin meningkat. Peningkatan terjadi di Belanda, Jerman, Brasil dan Rusia. Peningkatan penjualan ebook menurut BBC juga terjadi di Inggris. Mulai meningkatnya pembelian ebook membuat penjualan buku cetakan di Inggris turun.

Peluang indie publisher

Dengan makin terbukanya pasar ebook secara otomatis memberi peluang bagi siapapun untuk berkecimpung di bisnis ebook, dengan menjadi indie publisher. Di Amazon, keberadaan indie publisher (yakni penerbit yang tidak berafiliasi ke penerbit besar, baik yang tergolong 'small publisher' maupun yang perorangan seperti saya, hehehe) semakin diperhitungkan. The Guardian yang mengutip Amazon memaparkan, seperempat dari 100 buku terlaris di Amazon.com diproduksi oleh indie publisher.

[caption id="attachment_309937" align="aligncenter" width="525" caption="100 buku terlaris di Amazon (Kindle Amazon/dok. pribadi)"]

1391393313519817711
1391393313519817711
[/caption]

Artinya dari sisi kualitas, buku-buku produk indie publisher semakin diperhitungkan, bahkan dalam berbagai hal dianggap sudah sejajar dengan keluaran penerbit tradisional. Ini penting karena dalam beberapa tahun terakhir, buku yang dihasilkan indie publisher masih dipandang sebelah mata, karena dianggap kualitasnya pas-pasan. (Tentu tak semua buku produksi indie publisher yang kualitasnya setara dengan yang dikeluarkan penerbit besar. Masih banyak juga yang kualitasnya 'yah begitulah').

Harga dan royalti

Besar kecilnya profit dari bisnis ebook ditentukan oleh harga, juga royalti. Di Kindle Amazon, kita bisa menentukan harga ebook berdasarkan royalti yang ingin didapat. Kindle Amazon memberi dua pilihan untuk royalti, yakni 70% dan 35%. Jika memilih royalti 70%, harga buku yang dijual harus pada kisaran $2.99 hingga $9.99. Jika memilih royalti 35%, harga buku mulai dari $0.99 hingga $200.00.

[caption id="attachment_309940" align="aligncenter" width="528" caption="Menentukan harga dan royalti (dok pribadi)"]

1391393558128461137
1391393558128461137
[/caption]

Sekalipun bisa memilih harga semaunya, yang disarankan adalah mempertimbangkan harga buku pada kategori yang sama, yang laris dibeli orang. Sebagai contoh, misalkan kita ingin membuat ebook kategori fiksi dengan genre romance. Pada daftar 100 buku terlaris untuk genre romance, 6 posisi puncak diduduki oleh buku seharga $0.99 hingga $2.99. Jadi, harga pada kisaran itu yang bisa dipertimbangkan.

[caption id="attachment_309941" align="aligncenter" width="508" caption="Buku terlaris genre Romance (dok. pribadi)"]

139139367983699880
139139367983699880
[/caption]

Jika ingin membuat ebook non fiksi dengan kategori Cookbooks, Food and Wine misalnya, harga buku terlaris ada pada kisaran $1.99 hingga $10.99.

[caption id="attachment_309942" align="aligncenter" width="520" caption="Buku terlaris kategori Cookbooks (dok. pribadi)"]

13913937741413186232
13913937741413186232
[/caption]

Kenapa harga ebook cenderung rendah? Itu karena biaya produksi yang memang sangat rendah. Pada buku cetak, harganya cenderung tinggi karena perlu kertas dan tinta untuk dicetak. Juga perlu membeli (atau menyewa) alat cetak. Buku cetak juga perlu pengepakan dan ongkos kirim.

Buku elektronik tidak memerlukan kertas, dan tak perlu dicetak. Juga tak memerlukan pengepakan. Biaya pengiriman bisa sangat rendah atau bahkan gratis.

Karena biaya produksinya rendah, maka otomatis harga ebook pun rendah.

Jika harganya rendah, dari mana profitnya? Tentu harus diupayakan agar ebooknya dibeli orang, hehehe. Semakin banyak yang laku tentu profitnya semakin besar.

Cara lain adalah dengan membuat lebih banyak buku. Jika si publisher bisa menjual katakanlah 100 judul seharga masing-masing $2.99 dengan royalti 70%, jika masing-masing judul laku tiga unit saja, maka pendapatan per bulan bisa sekitar $600.

Tentu, tak semua buku yang dijual akan dibeli orang. Saya sendiri sudah mempublikasi lebih dari seratus judul di Kindle Amazon, namun yang terjual per bulan rata-rata hanya 30-an judul. Sisanya sama sekali tidak dilirik, hehehe

Garansi uang kembali

Di Kindle Amazon ada kebijakan 'garansi uang kembali'. Jika pembeli merasa tidak puas dengan ebook yang dibeli, dia bisa mengembalikan dalam jangka waktu 7 hari. Jadi tak semua buku yang terjual bisa dikonversi menjadi duit, karena tetap ada saja pembeli yang merasa tidak puas.

Selain 'garansi uang kembali', ada juga program yang cukup menguntungkan di Kindle Amazon. Yakni ebook bisa dipinjam oleh pelanggan Amazon yang mengikuti program Amazon Prime. Untuk menjadi anggota Amazon Prime, pelanggan harus membayar $79 per tahun. Selain mendapat kemudahan dalam pembelian sejumlah produk, peserta Amazon Prime diberi kesempatan meminjam sebuah ebook setiap bulan secara gratis.

Bagi pemilik buku, setiap ebook yang dipinjam akan dibayar oleh Kindle Amazon sebesar $2.

Tingkat kompetisi

Karena semua orang bisa bikin ebook sekaligus menjadi publisher, maka tingkat persaingan memang sangat besar. Dan sangat ketat. Persaingan bukan hanya datang dari sesama indie publisher, namun juga dari sejumlah penerbit raksasa yang mulai melirik pasar ebook. Namun persaingan memang tidak bisa dihindari. Di bisnis manapun, persaingan akan tetap ada dan ada.

Oleh karena itu, kita seharusnya tidak perlu takut dengan persaingan. Apalagi, untuk menjual ebook, kita tak harus memiliki kualitas sehebat Dan Brown, misalnya. Buku dengan kualitas 'lumayan' sudah bisa menarik pembeli.

Pada akhirnya, waktulah yang akan mengajarkan bagaiamana kita bisa menghasilkan buku dengan kualitas nomor satu.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun