Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menulis Itu (Bukan) untuk Pamer Istilah Canggih

2 Mei 2014   20:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_322372" align="aligncenter" width="640" caption="KISS (www.swssuport.com)"][/caption]

ANDA yang suka berselancar di dunia maya, baik di platform ngeblog pribadi berbasis Wordpress, Blogspot, Blogdetik dan domain sendiri, atau yang ngeblog keroyokan seperti Kompasiana mungkin pernah menemukan tulisan yang dipenuhi berbagai istilah canggih tingkat dewa. Istilah canggih dan asing yang memenuhi tulisan, disertai paparan yang berbelit dan membingungkan.

Walau jumlahnya gak banyak, namun tulisan dengan istilah canggih itu masih bisa ditemui. termasuk di Kompasiana. Kenapa tulisan seperti itu muncul? Apa alasannya? Dan salahkah jika ada penulis yang memilih memaparkan idenya dilengkapi sejumlah istilah canggih yang sukar dimengerti?

Jika pertanyaannya 'apakah tulisan dengan istilah canggih itu benar atau salah', maka jawabannya adalah TIDAK SALAH. Saya termasuk yang meyakini bahwa setiap orang punya hak untuk menulis apapun yang dia inginkan, tema apapun yang dia pilih, dengan gaya bahasa yang dia sukai. Jadi jika ada penulis (termasuk Kompasianer) yang memilih menulis dengan bumbu istilah canggih, itu sah-sah saja.

Lalu kenapa tipe tulisan seperti itu bisa muncul? Itu tergantung pada apa tujuan seseorang menulis.

Di dunia maya, ada berbagai alasan kenapa seseorang memutuskan untuk ngeblog. Ada yang menjadikan tulisan sebagai ajang detoks, ada yang ingin curhat, ada yang ingin belajar, ada yang ingin terlihat keren dan hebat dan ada yang ingin berbagi,

Mereka yang menulis untuk detoks, tak begitu peduli dengan pendapat orang, karena dia memang menulis untuk diri sendiri. Bahkan dia juga gak peduli jika tulisannya tidak dibaca. Mereka yang ingin curhat, terkadang membutuhkan interaksi dengan pembaca, sekalipun terkadang pihak yang berinteraksi itu dibatasi.

Di dunia maya, ada juga yang menulis supaya dianggap hebat. Mereka inilah yang memilih untuk memasukkan sejumlah istilah canggih dalam tulisan. Mereka biasanya berharap, banyaknya istilah canggih akan mempertinggi kredibilitasnya di hadapan pembaca.

Penulis tipe ini tak begitu peduli apakah tulisannya dipahami pembaca atau tidak. Bahkan, jika ada pembaca yang menyatakan tak paham dengan isi tulisan (baik disampaikan secara serius maupun bercanda), si penulis justru akan merasa bangga. Dalam benaknya, banyaknya pembaca yang bingung dan tak paham dengan isi tulisannya itu merupakan pertanda bahwa dia hebat. Semakin banyak yang gagal paham itu merupakan pengakuan terselubung pada kehebatannya.

Selain tak peduli apakah pembaca paham makna tulisannya atau tidak, penulis tipe ini juga tak ambil pusing jika ada pembaca yang keliru mengartikan substansi tulisannya. Jika ada yang salah paham, reaksi si penulis biasanya: "salah sendiri, kenapa salah paham? makanya belajar dong..."

Penulis tipe terakhir adalah mereka yang benar-benar ingin berbagi. Mereka punya pengalaman unik yang ingin dibagi dengan sesama pembaca. Atau kiat terhadap sesuatu. Atau informasi teraktual tentang sesuatu. Atau tips tentang sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun