[Review] Captain America 2: Harga Sebuah Pengkhianatan

[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="screencrush.com"][/caption]

"...in Order to build a better world, sometimes means turning the old one down... And that makes enemies..."

ADA harga yang harus dibayar untuk upaya membangun dunia yang lebih baik. Selain menciptakan musuh, juga terkadang harus dibarengi dengan pengkhianatan. Dan dalam setiap pengkhianatan, siapa kawan yang sejati akan memperlihatkan jati dirinya.

Film Captain America: The Winter Soldier memberikan pesan yang jelas mengenai tipisnya batas antara kesetiaan, ambisi dan pengkhianatan. Pihak yang paling dipercaya bisa menjadi pengkhianat. Dan sosok yang tak terduga bisa menjadi penyelamat.

[caption id="attachment_318826" align="aligncenter" width="336" caption="(marveltoy.com)"]

1396775038966180356

[/caption]

Film ini diawali dengan aksi penyerbuan para agen  S.H.I.E.L.D. (Strategic Homeland Intervention, Enforcement, and Logistics Division) yang berupaya mengevakuasi rekan mereka yang terjebak dalam kapal yang dibajak teroris. Steve Rogers atau Captain America ( Chris Evans) dibantu Natasha Romanoff/Black Widow (Scarlett Johansson) memimpin aksi penyelamatan. Aksi penyelamatan berlangsung sukses hingga Cap mengetahui kalau rekannya Black Widow ternyata memiliki misi yang berbeda.

Kisah berlanjut ke Direktur SHIELD Nick Fury (Samuel L. Jackson), yang tiba-tiba diserang ketika sedang mengendarai mobil di jalan raya New York. Dalam kondisi terluka, dia menyelinap ke apartemen milik  Steve Rogers. Kalimat terakhir Nick sebelum ditembak sniper adalah: Jangan percaya siapapun.

Nick Fury tewas. Steve Rogers alias Captain America dan Black Widow menjadi buronan. Mereka dikejar-kejar rekan sendiri di SHIELD. Para pengejar dipimpin seseorang yang sangat tangguh yang dijuluki the Winter Soldier. Winter Soldier sendiri merupakan sosok misterius, yang oleh Black Widow dijelaskan sebagai, "He's a ghost". Ketika berupaya membuka misteri siapa dan apa sebenarnya yang sedang terjadi, Captain America menemukan fakta demi fakta yang sangat mengejutkan. Termasuk siapa identitas The Winter Soldier.

***

Sebagai film yang berkisah tentang pahlawan super, Captain America: The Winter Soldier dipenuhi berbagai adegan aksi yang menawan. Adegan pertarungan tangan kosong yang melibatkan Captain America sangat keren. Terutama adegan pertarungan di dalam lift. Juga ketika Cap bertarung jarak dekat dengan The Winter Soldier. Begitu juga dengan adegan laga yang melibatkan Black Widow dan Falcon, super hero baru, cukup menawan.

Alur kisahnya juga cukup kuat. Agak rumit memang dan sedikit berliku, namun kisahnya mampu membuat penonton untuk menyaksikan nyaris tanpa berkedip. Film ini juga memperlihatkan sisi manusiawi seorang Captain America, yang sempat berperang melawan Nazi, dibekukan selama 70 tahun dan kini hidup di era modern.

Seperti layaknya film Marvel, film ini juga dihiasi sejumlah adegan yang mengundang senyum. Frekuensinya tak terlalu banyak memang namun cukup lumayan sebagai selingan. Adegan ketika Cap dan Black Widow menyamar dan berusaha melarikan diri, lumayan lucu. Begitu juga adegan ketika Cap terjatuh dan akhirnya ditolong oleh Falcon. Falcon bilang,  "You're a lot heavier than you look." dan dijawab Cap, " I had a big breakfast." Atau adegan ketika Cap menyadari kalau sejumlah lelaki yang menyertainya di dalam lift berniat menangkapnya, Cap berujar: "Before we get started, does anyone want to get out?"

Karena merupakan bagian dari Marvel Cinematic Universe, film ini juga disisipi sejumlah referensi dengan superhero lain. Nama Tony Stark dan Iron Man beberapa kali disebut. Juga Bruce Banner (Hulk). Film ini juga memiliki sejumlah adegan kejutan. Adegan yang benar-benar tidak diduga penonton (adegannya seperti apa, lihat saja sendiri ya? Gak seru jika sudah dibuka di sini, hehehe).

Film ini juga menyisipkan adegan yang menyentuh. Begitu melihat Nick Fury terkapar dan akhirnya dinyatakan meninggal, agen Maria Hill (Cobie Smulders) dan Black Widow meneteskan air mata. Kedua agen yang tangguh dan bisa membunuh lawan tanpa berkedip ini ternyata masih bisa menangis!!

Kekurangan film ini--jika bisa disebut sebagai kekurangan, adalah tak adanya unsur ketegangan. Entahlah, mungkin karena ini film super hero yang dalam benak penonton pasti akan menang, Film ini tidak terlalu mencekam. Nyaris tak ada adegan yang membuat jantung berdebar.

Tentang kesetiaan

Sebagai film aksi super hero, Captain America: The Winter Soldier berbicara banyak soal kesetiaan. Bahwa sangat penting untuk mengetahui siapa teman yang bisa dipercaya. Begitu menyadari ada yang tidak beres di SHIELD, Nick Fury segera mengontak agen yang paling dia percaya: Maria Hill. Kelak, kedatangan agen Hill memberi dampak yang sangat besar untuk Cap dan Black Widow. (Sebenarnya Fury masih punya satu agen yang juga paling dia percaya, yakni agen Coulsson. Namun Coulsson tidak dihubungi karena dia sedang sibuk di serial Marvel's Agent of SHIELD, hehehe).

Dalam kondisi terjepit, Cap dan Black Widow mendatangi Sam Wilson (Anthony Mackie), seseorang yang sebenarnya hanya dikenal Cap ketika sama-sama joging. Dan ternyata mereka datang ke pihak yang tepat. Sam tak hanya bersedia memberikan tempat persembunyian. Dia ternyata memiliki kemampuan khusus yang sangat berguna untuk mereka.

Dan di adegan pamungkas, Captain America bertarung seru dengan Winter Soldier. Cap akhirnya membiarkan dirinya dipukuli, bahkan terlempar dan tercebur ke laut dalam demi kesetiaan dan kenangan masa lalu.

Wajib ditonton

Jika Anda penggemar genre super hero, film ini wajib ditonton. Jika Anda suka dengan aksi laga, film ini jangan dilewatkan. Film ini tak hanya menghibur dengan adegan laga yang memukau. Film ini mengingatkan kita tentang pentingnya kesetiaan. Dan perlunya mewaspadai pengkhianatan, yang bisa dilakukan oleh pihak terdekat yang sama sekali tidak disangka....

Dan, jika filmnya sudah tamat, jangan keburu pulang. Sesudah nama-nama pemeran ditampilkan, akan ada adegan yang memperkenalkan dua karakter superhero yang bakal terlibat dalam The Avengers 2!!

Salam