Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

PSSI dan Arifin Panigoro 'Cerai'?

3 Januari 2013   00:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:36 4675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seretnya dana dari konsorsium untuk klub IPL dapat ditafsirkan bahwa Panigoro tak begitu peduli lagi dengan mati hidupnya klub-klub yang pernah dibidaninya. Dan ternyata, kepada wartawan, Panigoro pernah menegaskan bahwa dirinya tak lagi mengurusi PSSI. "Saya sudah tidak mengurusi. Saya hanya pantau saja bagaimana PSSI," kata Panigoro sebagaimana disitat jpnn.

Kerugian PSSI

Tentu saja, enggannya Panigoro mengurusi PSSI berdampak pada federasi resmi ini. Dampaknya bisa merugikan, bisa juga menguntungkan.

Merugikan, karena PSSI kehilangan sosok yang bisa menyokong dalam hal dana. Tanpa sokongan dana Panigoro, sejumlah rogram PSSI lumpuh total. Yang paling disayangkan tentu saja mandeknya program pembinaan usia muda, yang selama ini dianggap sebagai program brilian PSSI.

Karena Panigoro tak lagi peduli, kepedulian konsorsium juga makin rendah. Dana yang dikucurkan belum bisa memenuhi kebutuhan operasional klub untuk satu musim. Beberapa klub IPL bahkan terancam tak bisa mengikuti kompetisi karena tak punya dana. Jika ada klub yang absen, itu akan berdampak buruk bagi kompetisi IPL yang justru legal dan diakui FIFA.

Keuntungan PSSI

Namun di sisi lain, 'perceraian' dengan Panigoro juga menguntungkan PSSI. Kini pengurus PSSI bisa lepas dari 'bayang-bayang' seorang Panigoro. PSSI bisa mandiri. Pengurus PSSI bisa menata program yang realistis dan sesuai dengan kemampuan.

Tak disokong Panigoro juga akan memaksa PSSI untuk kreatif mencari dana. PSSI bisa mencari mitra kerja sebanyak-banyaknya tanpa perlu merasa 'sungkan' kepada Panigoro.

Minimnya kucuran dana dari konsorsium juga memaksa klub untuk kreatif. Minimnya dana disiasati dengan cerdik. Persema, misalnya, berencana menggunakan pemain muda asli Malang sebagai pemain inti pada kompetisi nanti. Pemain muda tentu harganya lebih murah. Dan untuk jangka panjang, pemakaian pemain muda memiliki prospek yang sangat bagus.

Pembuktian PSSI

Di tahun 2013, PSSI ditantang untuk membuktikan diri. PSSI harus membuktikan bahwa federasi resmi yang diakui FIFA bisa berjalan dengan mandiri. PSSI harus membuktikan bahwa mereka bisa berjalan tanpa perlu didikte orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun