Tulus tidaknya Djohar bisa dilihat dari langkah lanjutan. Jika dalam satu dua hari ini Djohar memasang iklan di koran, atau menghubungi layanan pihak ketiga sebagai perantara untuk menjual rumahnya, atau memasang palang bertuliskan "DIJUAL" di depan rumahnya, bisa kita artikan bahwa Djohar serius. Dan tulus.
Jika rumah itu sekarang ditempati, mungkin dalam pekan depan kita bisa melihat ada 'pemindahan barang' dari rumah itu ke tempat lain, sebagai antisipasi jika rumahnya terjual dan langsung ditempati pemilik baru.
Kenapa Djohar harus secepatnya memasang iklan? Karena setahu saya, menjual rumah itu tidak mudah. Perlu waktu. Sementara waktu yang tersisa tidak banyak. Tinggal sepekan. Apakah rumah milik Djohar bisa terjual dalam waktu sepekan? Apakah harganya cocok? Dan, apakah nanti nilainya mencukupi kebutuhan timnas?
***
Lepas dari tulus tidaknya pernyataan Djohar, namun setidaknya kita sepakat untuk satu hal. Djohar Arifin siap berkorban demi timnas. Dia siap mengorbankan harta yang seharusnya diwariskan kepada anak cucu demi timnas. Dan niat ini yang perlu diapresiasi.
Apakah nanti Djohar benar-benar akan menjual rumahnya? Kita akan mendapatkan jawabannya dalam sepekan mendatang, hehehehe....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H