Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dendam itu Pahit [Skyfall Review]

6 November 2012   00:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:55 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Ditampilkannya karakter Silva sebagai penjahat utama juga tergolong unik. Biasanya dalam film Bond, si penjahat adalah tokoh kaya raya yang punya mimpi menguasai dunia, atau sosok yang bercita-cita menciptakan teror demi mereguk keuntungan pribadi.

Silva, dalam Skyfall, tampil sangat berbeda. Silva melakukan aksi teror bukan untuk menguasai dunia. Atau untuk menjadi kaya raya. Dia melakukan teror semata untuk membalas dendam pribadi.

Seingat saya, ini bukan pertama kali sosok penjahat adalah 'mantan' orang dalam MI6. Pada film Goldeneye, yang menjadi penjahat utama adalah Alec Trevelyan, mantan agen MI6 dengan kode 006. Pada film Die Another Day, salah satu tokoh jahat adalah Miranda Frost, agen MI6 yang ternyata bermuka dua.

Silva digambarkan sebagai salah satu agen terbaik yang pernah dimiliki MI6. Sayang dalam film ini tidak jelas apakah dia termasuk agen yang memiliki kode 00 atau tidak.

***

Selain cerita yang kuat, Skyfall didukung para pemeran dengan akting yang pas. Craig tampil memukau sebagai Bond yang dingin. Bardem, sebagai Silva, juga tampil menawan. Penampilan awalnya ketika berdongeng tentang tikus mampu menanamkan kesan yang kuat bagi penonton.

Judi Dench sebagai M juga tampil apik. Aktor senior yang sudah meraih beraneka penghargaan bergengsi (termasuk Oscar) ini mampu menggambarkan sosok M yang galau sekaligus berdedikasi. Para pemeran pembantu seperti Naomie Harris (Eve), Bérénice Marlohe (Sévérine), Albert Finney(Kincade), Rory Kinnear(Tanner) bahkan Ola Rapace (Patrice) tampil meyakinkan. Juga penampilan Ralph Fiennes sebagai Gareth Mallory, yang rupanya sudah didapuk sebagai M yang baru di episode Bond selanjutnya.

Kalau toh ada kekurangan, itu pada 'irama' film secara keseluruhan. Ada beberapa adegan yang terkesan lambat hingga (hampir) membuat penonton jemu, terutama ketika Bond berada di Macau. Tampilnya sebuah mobil canggih yang digunakan Bond ketika melarikan diri bersama M, juga memancing tanda tanya. Siapa pemilik mobil itu? Kenapa mobil itu bisa dilengkapi pelontar kursi dan senjata otomatis? Mobil itu adalah Aston Martin DB5 yang muncul di film Goldfinger.

Tapi secara umum, saya pikir Skyfall cukup menghibur. Filmnya menarik. Dialognya pun keren, dan  dibumbui humor khas Bond di sana sini. Logat para pemain yang beraksen Inggris juga terdengar enak di telinga, dan bisa jadi selingan di sela-sela sangat banyak film yang kental bernuansa Amerika.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun