Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Meraup Dolar Dari Buku Kedaluwarsa? Ternyata Bisa...

16 Oktober 2012   02:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:48 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_211603" align="aligncenter" width="618" caption="Buku Winnetou di Kindle (foto dok pribadi)"][/caption]

ADA beragam cara mendapatkan dolar dari internet. Salah satu yang bisa dicoba (karena sudah terbukti bisa mendatangkan dollar), adalah dengan menjual buku kedaluwarsa.

Yang dimaksud dengan buku kedaluwarsa adalah buku yang copyright atau hak ciptanya sudah tidak berlaku, dan sudah dinyatakan sebagai milik publik (public domain). Masa berlaku hak cipta sebuah produk memang berbeda-beda di setiap negara. Amerika Serikat, misalnya, memberlakukan masa waktu 95 tahun. Sementara Indonesia, hanya 50 tahun sejak dipublikasi. Namun secara umum, karya yang termasuk publik domain adalah yang dipublikasi SEBELUM tahun 1923.

Materi apa saja yang dikategorikan sebagai public domain? Banyak. Sangat banyak. Semua karya komposer terkemuka Beethoven, misalnya. Untuk buku, semua karya klasik terkemuka kini dikategorikan sebagai public domain. Jadi, semua karya Shakespeare (Romeo and Juliet, Hamlet, Othello dll) sudah menjadi milik publik. Semua dongeng terkenal karya Hans Christian Andersen dan Grimm bersaudara juga sudah menjadi milik publik. Juga semua karya terkenal Mark Twain (Adventures of Huckleberry Finn, The Adventures of Tom Sawyer dll), semua karya fenomenal Alexandre Dumas (The Count of Monte Cristo, The Three Musketeers, The Man in the Iron Mask dll), juga semua kisah petualangan Sherlock Holmes karya Arthur Conan Doyle.

Sejumlah judul kisah klasik terkenal seperti Alice's Adventures in Wonderland (karya Lewis Carroll), Frankenstein (karya Mary Wollstonecraft Shelley), Gulliver's Travels (oleh Jonathan Swift), Dracula (Bram Stoker), Pride and Prejudice dan Sense and Sensibility (Jane Austen ), Peter Pan (J. M. Barrie), A Christmas Carol (Charles Dickens), Robinson Crusoe (Daniel Defoe), Moby Dick (Herman Melville), hingga The Art of War karangan Sunzi dan  versi asli Kama Sutra karangan Vatsyayana juga kini menjadi milik publik.

Dari mana kita bisa mendapatkan buku-buku yang tergolong public domain? Ada banyak situs di internet yang menyediakan semua buku kedaluwarsa yang bisa diunduh gratis. Salah satu yang tergolong paling lengkap adalah gutenberg(dot)org, yang menawarkan lebih dari 40 ribu judul buku.

Potensi bisnis

Karena tak lagi terikat hak cipta, maka kita bisa menggunakan semua karya kedaluwarsa itu dan meraup sepenuhnya keuntungan secara materi. Jadi jika Anda menerbitkan versi terbaru Romeo and Juliet, misalnya, Anda bisa meraup semua keuntungan tanpa perlu membaginya ke ahli waris Shakespeare. Atau, jika Anda bisa menggambar komik dan menuliskan versi komik ‘Perjalanan Gulliver’, itu bisa. Dan Anda bisa mengantongi semua keuntungan dari penjualan.

Tentu, jika ingin menerbitkan dalam versi bahasa Indonesia, terlebih dahulu Anda harus menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hal serupa berlaku jika Anda ingin menerbitkan karya asli Indonesia yang tergolong public domain seperti kitab Negara Kertagama atau Sutasoma. (versi bahasa Indonesia dari Negara Kertagama bisa didapatkan di Google. Namun akurat tidaknya terjemahan perlu diklarifikasi lagi).

Selain menjual ke versi Bahasa Indonesia (atau bahasa lain), tentu yang tergolong mudah untuk dilakukan adalah menjual dalam versi Bahasa Inggris. Di internet, buku yang tergolong public domain bisa dijual, dan anehnya, dibeli orang!!

Tentu saja, supaya dibeli orang, si penjual harus kreatif. Yakni dengan memasukkan beberapa hal baru yang membuat buku itu menjadi unik.

Salah satu wahana penjualan buku public domain adalah Amazon. Di Amazon, buku yang tergolong public domain bisa dijual dalam versi hard cover (cetakan), atau elektronik (ebook). Yang versi elektronik bisa dijual pada Kindle Amazon.

Guna memuaskan pembaca, Amazon menerapkan kebijakan yang cukup ketat untuk buku public domain. Untuk bisa dijual, buku public domain harus memenuhi setidaknya satu dari tiga syarat. Yakni Translated (diterjemahkan dari bahasa lain), Annotated (berisi informasi unik seperti latar belakang naskah, referensi sejarah, ulasan, daftar karakter, biografi pengarang dll), dan Illustrated, dengan menambahkan minimal 10 gambar atau ilustrasi yang relevan dengan cerita.

Di Kindle Amazon, buku public domain cukup disukai. Yang tergolong laris adalah versi ‘complete works’. Jadi ada buku yang berisi ‘Complete Works of William Shakespeare’, atau ‘Complete Works of Charles Dickens’ dsb. Karena merupakan ‘complete works’, dalam satu buku pembaca bisa membaca SEMUA karya pengarang tertentu.

Dalam hal ini, kreativitas sangat diperlukan. Juga bagaimana memilih judul yang belum begitu banyak pesaing.

Beberapa waktu lalu, saya ‘iseng’ menjual buku karya Karl May, yakni Winnetou di Kindle. Aslinya buku ini dibuat dalam bahasa Jerman dan kini sudah menjadi public domain. Secara kebetulan saya menemukan versi bahasa Inggris, yang sebenarnya tidak terlaku bagus. Sebagai pembaca Winnetou dan Old Shatterhand sejak kanak-kanak, terjemahan versi Inggris yang saya temui agak mengecewakan (dalam buku itu nama asli Old Shaterhand adalah Jack dan bukannya Charley seperti kisah aslinya).

Kisah versi Inggris itu saya rubah judulnya menjadi “Winnetou and Old Shatterhand”, saya pilih cover yang sesuai, tambahkan beberapa gambar yang relevan (sebagian dari situs foto gratis sebagian dari Google Images) dan dipublikasi.

Walau tidak (atau belum) tergolong laris manis, namun buku “Winnetou and Old Shatterhand” penjualannya sudah lumayan. Karena prospeknya menjanjikan, jika punya waktu, mungkin saya akan mempublikasi kisah lanjutannya, yang kebetulan juga saya temukan di internet, hehehe...

Jadi, intinya, kita bisa mendapatkan banyak keuntungan dari produk yang sebenarnya sudah kedaluwarsa. Termasuk materi. Termasuk dolar

Tentu, jika Anda tak berniat untuk mengeruk keuntungan secara materi, itu tidak menjadi masalah. Tapi jika Anda hobbi membaca (seperti saya), dan ingin bernostalgia dengan membaca kisah klasik yang mungkin versi ‘kanak-kanak’ pernah Anda baca dulu semasa kecil, maka membaca kisah klasik bisa menjadi alternatif.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun