Mohon tunggu...
sukamto ihsan
sukamto ihsan Mohon Tunggu... -

sukamto, anak desa yang akan berusaha berbuat baik bagi keluarga, lingkungan dan sesama. sesuai teladan nabi Muhammad SAW

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Merajut Kembali Sepak Bola Indonesia

1 April 2011   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:14 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kita mungkin masing ingat pernyataan Pep Guardiola pelatih Barcelona, bahwa untuk membentuk tim sekelas Barcelona seperti saat ini maka dibutuhkan waktu setidaknya 15 tahun. Sepak bola indah dan nikmat untuk di tonton. Padahal secara fisik pemain asuhan Pep Guardiola ini postur tubuhnya tidak terlalu tinggi dibandingkan pemain sepak bola Eropa pada umumnya. Dengan demikian seharusnya kita tidak boleh lagi beralasan tentang postur tubuh pemain kita yang mungkin terlalu mungil dibandingkan dengan pemain-pemain Eropa. Marilah kita ambil contoh perbandingan berapakah tinggi rata-rata pemain Barcelona macam Messi, Pedro, Silva, xavi dan yang lainya. Lalu seberapa tinggi pemain-pemain sepak bola kita macam Maman, Firman Utina, Boaz Salosa dan yang lainya. Seandainya pemain Barcelona tersebut berkaos merah putih dan berdiri di tengah lapangan Gelora Bung Karno, tentunya tidak ada perbedaan mencolok secara fisik di antara mereka. Pertanyaan besar yang selalu mengganggu kita sebagai pecinta sepak bola, kenapa mereka bisa bermain sepak bola dengan baik sementara kita tidak ?
Sebenarnya kita bisa seperti mereka. Tetapi kita adalah bangsa yang tidak sabar untuk membuat pemain sepak bola kita untuk dapat bermain sepak seperti meraka. Bentuk ketidaksabaran kita adalah dengan membentuk program “instan” untuk memajukan persepakbolaan kita. Naturalisasi pemain, pengiriman sekelompok anak-anak ke berbagai negara di Eropa dan Amerika Latin, dan audi pemain yang menghasilkan satu atau dua orang yang pemenangnya dikirim ke Inggris untuk belajar disana. Program semacam ini menjadi satu gambaran nyata bagaimana binggungnya PSSI agar bisa membuat tim hebat dengan biaya yang murah meriah.
KOMPETISI YANG BERJENJANG
Pemain yang baik selalu dihasilkan dari kompetisi yang ketat dan bermutu. Kompetisi yang bermutu adalah ibu kadung dari pemain dan tim yang berkwalitas baik. Oleh karena itu marilah kita merujuk pada pernyataan Pep Guardiola bahwa untuk membuat tim yang baik diperlukan waktu, biaya, tenaga, dan perhatian yang besar, atau dalam bahasa jawa Jer basuki mawa bea. Oleh karena itu seharusnya PSSI di bawah kepemimpinan siapa pun harus segera berfikir dan bertindak untuk kemajuan sepak bola nasional. Dengan cara mengadakan kompetisi sepak bola secara berjenjang dari usia dini. Pengprov harus menjadi garda paling depan untuk terwujudnya kompetisi berjenjang ini. Sehingga kalau kompetisi yang berjenjang dan bermutu ini terwujud dengan sendirinya akan lahir pemain dan tim yang bermutu. Kalau niat baik mengadakan kompetisi dari usia dini ini terwujud, setidaknya 10 tahun lagi kita akan melihat tim nasionla kita jauh lebih berprestasi. Mari kita menjadi bangsa yang sabar untuk untuk tujuan yang lebih besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun