Mohon tunggu...
Sukaesih
Sukaesih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik di Yayasan Al Muslim Bekasi. Buku menjadi pilihan dikala senggang, Mulai belajar menulis dengan bergabung pada beberapa komunitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Membakar Semangat Menulis dengan Mengintip Poin dan Pangkat Para Kompasianer

13 Oktober 2024   22:26 Diperbarui: 14 Oktober 2024   01:11 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Statistik di kompasiana (tangkapan layar dari akun Kompasiana)

Rasa tersentil muncul ketika melihat profil beberapa Kompasianer yang saya ikuti sebagian besar dari mereka sudah mencapai peringkat 4 hingga 6 dengan nilai poin yang mencapai puluhan ribu. 

Poin dan pangkat ini bukan hanya angka; mereka mencerminkan tingkat keaktifan serta kontribusi yang lebih telah mereka berikan selama menjadi anggota Kompasiana. 

Di sisi lain, meskipun saya sudah bergabung sejak tahun 2021, ruang blog saya tetap kosong dan baru terisi satu dua artikel.

Berbagai alasan membuat blog saya tidak terisi, tetapi penyebab yang paling jelas adalah 'malas.' Selama ini saya lebih banyak berperan sebagai pembaca pasif, menikmati tulisan orang lain tanpa mencoba untuk menulis sendiri. 

Namun, sebulan terakhir ini, saya mulai berusaha untuk mengisi ruang kosong tersebut dan mencoba menulis artikel untuk berbagi gagasan

Menemukan Kembali Gairah Menulis 

Gambar di atas adalah contoh statistik 'poin dan pangkat' dari salah satu Kompasianer centang biru atas nama Tati Ajeng Saidah yang membuat saya merasa terinspirasi dan terpantang untuk dapat mengikuti jejaknya. 

Dengan profesi yang sama sebagai seorang guru setidaknya sudah ada 344 artikel yang dihasilkan setiap tahun 2020, dengan poin lebih dari tiga puluh satu ribu dan tingkat kepangkatan 'Penjelajah.' 

Sebuah pencapaian yang patut dicontoh dan diapresiasi dengan acungan jempol

Sementara 'poin dan kepangkatan' yang saya miliki baru sebatas 'Debutan.' dengan nilai poin yang masih ratusan. Ini bisa terlihat pada ilustrasi statistik di bawah ini

 

(tangkapan layar dari Kompasiana)
(tangkapan layar dari Kompasiana)

Apakah hal ini membuat saya minder? tentu tidak.  Justru pengalaman ini membangun kesadaran baru dalam diri saya untuk kembali aktif menulis, berbagi praktik baik, dan menuangkan ide-ide yang bermanfaat. 

Melihat para Kompasianer dengan centang biru yang telah sukses berkontribusi melalui tulisan-tulisan mereka sukses menjadi sumber inspirasi. 

Saya menyadari bahwa setiap orang memiliki perjalanan uniknya masing-masing dalam dunia menulis.  

Alih-alih merasa tertekan, saya memilih untuk menjadikan prestasi mereka sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas tulisan dan keterlibatan saya di platform ini. 

Dengan berfokus pada pembelajaran dan pengembangan diri, saya yakin dapat berkontribusi secara positif dan menjadi bagian dari komunitas yang saling mendukung.

Kembali aktif menulis bukan hanya tentang mengejar 'poin atau pangkat,' tetapi juga tentang membagikan pemikiran dan pengalaman yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Dengan demikian, saya berharap dapat memberikan dampak positif melalui setiap tulisan yang saya buat

 

Merangkai Perubahan Kecil Menuju Konsistensi 

Perubahan besar tidak terjadi dalam semalam tetapi dengan langkah kecil yang konsisten, ruang blog saya yang dulu kosong kini mulai terisi sedikit demi sedikit. Meskipun perjalanan ini masih Panjang, komitmen untuk terus menulis menjadi motivasi tersendiri

Untuk sesama Kompasianer yang mungkin merasakan hal serupa, saya ingin berbagi bahwa tidak perlu merasa malu atau takut untuk memulai menulis. 

Yang penting adalah mengambil langkah pertama dan terus melangkah. Setiap tulisan adalah kontribusi berharga tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi komunitas Kompasiana yang terus berkembang

Menulis adalah bentuk ekspresi diri yang bisa menjadi jalan untuk berbagi inspirasi dan mengunggah pemikiran orang lain. Dengan semangat yang terus dibangun, perjalanan dari membaca pasif menjadi penulis aktif bisa memberikan banyak pembelajaran dan pengalaman baru

16 tahun menggunakan waktu pendek dalam membangun budaya literasi digital, terutama di tengah masyarakat yang awalnya belum sepenuhnya melek teknologi. 

Dalam perjalanan tersebut, Kompasiona telah berperan penting sebagai platform blog bersama yang memberi ruang bagi masyarakat, termasuk para guru, untuk menulis dan berbagi pemikiran. 

Sejak diluncurkan pada tahun 2008, Kompasiana telah berkembang menjadi ruang terbuka yang menghubungkan berbagai kalangan untuk berbagai informasi dan wawasan, baik mengenai isu terkini maupun praktik profesional di berbagai bidang.

Bersama Kompasiana kita bangun kesadaran literasi dan belajar dari Kompasianer lainnya kita tumbuhkan motivasi berkontribusi positif melalui tulisan yang kita tulis di akun masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun