Di ruang kerjaku aku menyimpan sebuah buku besar. Buku itu aku beri judul kehidupan. Di dalamnya aku tuliskan semua kisah dalam hidupku ini. Tak sengaja senja membawaku untuk membuka buku itu lagi. Aku ingin membacanya lagi setiap bait dan lembarannya.
Ternyata dari sekian banyak lembaran, ada satu halaman yang telah terisi penuh. Aku beri judul kisah hati. Seketika netraku berkaca melihatnya. Rasanya hati ini pun bahagia, ternyata aku sudah tidak perlu lagi mencari pengisi untuk kisah hati.
Semua yang Tuhan berikan, aku inginkan, aku butuhkan sudah lebih dari cukup. Aku pun tersadar aku tidak perlu lagi mencari.
Aku hanya perlu menata dan mensyukuri untuk mengisi kisah hati ini. Ternyata, itu kamu, Li.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H