"Kalau mungkin ada angka satu sampai sepuluh, mungkin hanya ditemukan dua sampai tiga saja," kritiknya.
Untuk itu, menjadi tugas pribadi QMR untuk mengembangkan batik Nganjuk yang benar-benar mencirikan khas Nganjuk dan bukan ke kediri-kedirian, bukan ke madiaun-madiunan, atau bahkan kemadura-maduraan.
"Justru yang saya dilihat dari baju pakaian duta wisata "Kang Mas Mbakyu,Red) itu seperti Madura," tegas designer yang memiliki semangat mengembangkan potensi industri fashion, industri batik dan pariwisata di Nganjuk ini. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H