Sumber: Salinan Surat No. 3024a / 4205, Ditulis Sekretaris Pemerintahan, A.Sol, Ditujukan esident Kediri, Meyer, Kemudian Ditembuskan Kepada Yang Mulia Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Menyebutkan Bahwa Merujuk Keputusan Pemerintah Tanggal 8 Junij 1875 No. 20 Berisi Pemindahan Kedudukan Pegawai dari Afdeling Berbek, Ke Tempat Bernama Ngandjoek, Tanggal 6 Juni 1880
NGANJUK - Kompasiana - Saat ini, 139 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 6 Juni 1880, di Kabupaten Nganjuk telah terjadi peristiwa besar berupa perpindahan pusat pemerintahan dari Kabupaten Berbek menuju Kabupaten Nganjuk atau populer disebut "boyong".
Seperti dikutip oleh Harimintadji,dkk dalam bukunya, Nganjuk dan Sejarahnya (2008), menyampaikan alasan dan waktu boyongan bahwa pada masa pemerintahan KRT. Sosrokusumo III, (1878 -- 1901), telah terjadi suatu peristiwa besar bagi perjalanan sejarah pemerintahan di Nganjuk hingga sekarang. Peristiwa bersejarah tersebut adalah adanya kepindahan tempat kedudukan pusat pemerintahan dari Kota Berbek ke Kota Nganjuk.
Berdasarkan data penulis, sejarah terjadinya peristiwa boyongan Kabupaten Berbek menuju Kabupaten Nganjuk diperoleh dari sejumlah masyarakat peduli pelurusan sejarah Nganjuk, di antaranya Rudy dan Aries Trio yang diperoleh dari sahabatnya di Belanda. Keduanya mendapat bukti resmi Surat Keputusan dari Pemerintahan Hindia Belanda berisi, pemindahan kedudukan pegawai dari Afdeling Berbek, dari tempat dinas ke tempat bernama Ngandjoek.
Adapaun kutipan surat yang penulis tulis ulang dari salinan aslinya berupa tulisan tangan sebagai berikut;
Afschrift
No. 3024a / 4205
                                                Kediri, den 8 Junij 1880
      Ik heb de eer Uwe Excellentie mede te deelen, dat de bij Governements besluit van 8 Junij 1875 no. 20 bevolen verplaatsing van den zetel van het bestuur van de afdeeling Berbek, van de plaats van diens naam naar Ngandjoek of den 6en deze in de beste orde heeft plaats gehad, met in acht neming van het daarbij gebruikelijke ceremonieel bij inlandres zonder eeninge afwijking van de adat.
                                                De Resident
                                                Meyer
                                                Voor eensliutden afschrift
                                                De Governement Secretaris
                                                A, Sol
Aan
Zijn Excellentie
Den Gouverneur General
Van Nederlandsch Indie
enz_____enz_____enz.
Katalog arsip no. 482 koleksi ARA (Algemene Tijks Archief) Deh Haag
Artinya:
Salinan
No. 3024a / 4205
Kediri, pada 8 Junij 1880
Saya menyampaikan kepada anda Yang Mulia, bahwa Keputusan Pemerintah tanggal 8 Junij 1875 no. 20 berisi pemindahan kedudukan pegawai dari afdeling Berbek, dari tempat dinas tersebut ke tempat bernama Ngandjoek pada tanggal 6 bulan ini telah dilaksanakan di tempat yang dimaksud dengan baik sesuai perintah. Dengan untuk menjaga keselamatan para pegawai juga dilaksanakan menurut upacara yang lazim dilakukan oleh orang pribumi tanpa satu hal yang menyimpang menurut adat.
Resident (Kediri)
Meyer
Untuk membuat salinan
Sekretaris Pemerintahan
- A.Sol
Kepada
Yang Mulia
Gubernur Jenderal
Hindia Belanda
Dan selanjutnya, dan selanjutnya
Berdasarkan salinan surat No. 3024a / 4205 yang ditulis oleh Sekretaris Pemerintahan, A.Sol ditujukan kepada Resident Kediri, Meyer, untuk kemudian ditembuskan kepada Yang Mulia Gubernur Jenderal Hindia Belanda, jelas-jelas menyebutkan bahwa merujuk Keputusan Pemerintah tanggal 8 Junij 1875 no. 20 berisi pemindahan kedudukan pegawai dari afdeling Berbek, dari tempat dinas tersebut ke tempat bernama Ngandjoek pada tanggal 6 bulan ini telah dilaksanakan di tempat yang dimaksud dengan baik sesuai perintah.Â
Dengan untuk menjaga keselamatan para pegawai juga dilaksanakan menurut upacara yang lazim dilakukan oleh orang pribumi tanpa satu hal yang menyimpang menurut adat. Kemudian, setelah dilaksanakan prosesi boyongan dari Afdeling Berbek ke Ngandjoek pada tanggal 6 Juni 1880, dua hari kemudian, tepatnya pada tanggal 8 Juni 1880, peristiwanya dilaporkan ke Resident Kediri.
Bukti resmi Surat Keputusan dari Pemerintahan Hindia Belanda berisi, pemindahan kedudukan pegawai dari Afdeling Berbek, dari tempat dinas ke tempat bernama Ngandjoek tersebut dengan sendirinya menjawab kontroversi penetapan hari boyongan berdasarkan penjelasan Harimintadji yang seakan melegalkan temuan selembar foto dari Ibu R. Ayu Moestadjab, seorang ahli waris dari KRMAA Sosrokoesoemo, jatuh silsilah cucu, tidak serta merta dapat dibenarkan sebagai acuan resmi penetapan hari boyongan dari Kabupaten Berbek ke Kabupaten Nganjuk. Karena tidak didukung oleh dokumen resmi tentang proses kepindahan pada waktu itu.
Pada foto disimpulkan bahwa HUT Kabupaten Nganjuk pada tahun 1930 jatuh pada hari, Kamis Legi, bulan Agustus adalah sumir untuk dijadikan pedoman. Meskipun pemakalah berusaha mengkonsultasikan dengan petunjuk atau patokan dalam "Melacak Hari Lahir Plus Hari Pasaran", didapat  bahwa hari Kamis Legi bulan Agustus 1930 jatuh tanggal 21 Agustus 1930.
Dalam tulisanya, Harimintandji menyadari bahwa asumsi kepindahan dari Kabupaten Berbek menuju Kabupaten Nganjuk, tidak hanya boyongan tempat tinggal bagi pejabat bupati saja, melainkan juga diikuti dengan kepindahan seluruh perangkat pemerintahan yang ada pada waktu itu.Â
Dia juga menyebut, tentunya melalui proses yang cukup lama dan rupanya baru berakhir pada tahun 1883. Hanya, pernyataan tersebut baru dapat terpecahkan apabila didapatkan dokumen resmi tentang hal itu.
Jadi berdasarkan salinan surat No. 3024a / 4205 yang ditulis oleh Sekretaris Pemerintahan, A.Sol ditujukan kepada Resident Kediri, Meyer, untuk kemudian ditembuskan kepada Yang Mulia Gubernur Jenderal Hindia Belanda, jelas-jelas menyebutkan bahwa merujuk Keputusan Pemerintah tanggal 8 Junij 1875 no. 20 berisi pemindahan kedudukan pegawai dari afdeling Berbek, dari tempat dinas tersebut ke tempat bernama Ngandjoek pada tanggal 6 bulan yang sama, dapat disimpulkan bahwa hari boyongan atau perpindahan kedudukan pegawai dari Kabupaten berbek menuju Kabupaten Ngandjoek berlangsung pada 6 Juni 1880. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H