"Kalau gadisnya seperti ini, ya jelas, pantasnya dia menikah dengan seorang pemimpin negara seperti saya ini. Sudah,  kalian pulang... biarkan gadis ini saya nikahi."
Mendengar keputusan tersebut, mereka marah. Karena bukannya menyelesaikan masalah, tapi malah membuat masalah lagi. akhirnya mereka berlima saling berselisih dan bertengkar memperebutkan gadis tersebut. Â Tanpa peduli siapa mereka.
Melihat mereka berlima berselisih, akhirnya gadis itu pun menghentikannya dan menawarkan solusi kepada mereka. Dia bertutur,
"Sudah, kalau begitu saya akan memberikan solusi untuk kalian. Saya kira ini adalah solusi yang adil untuk kalian berlima. Solusinya, saya akan berlari dan bersembunyi sementara kalian berlari dibelakang saya dan berusaha menemukan saya. Siapa yang bisa menemukan dan menggenggam tangan saya duluan, maka dialah yang berhak menikahi saya dan menjadi suami saya."
Tanpa banyak bicara gadis itupun berlari dan bersembunyi. Dan dengan segera mereka berlima pun berlari dibelakang gadis tersebut dan  mencarinya. Si pemuda berlari sekuat tenaga, begitu juga dengan ayahnya. Pak Polisi tidak mau kalah saingan, ia dengan semangat berlari seperti seekor kuda pacuan. Tak ketinggalan sang Hakim dan juga Sang Presiden. Mereka semua berlari untuk mendapatkan gadis tersebut.
Tapi ternyata, ketika mereka hampir mendapatkan gadis tersebut, mereka dikejutkan dengan sebuah jurang besar yang sangat dalam. Karena mereka berlima memusatkan konsentrasinya kepada gadis tersebut, akhirnya mereka jatuh kedalam kubangan jurang tersebut. Melihat mereka jatuh, gadis tersebut berdiri ditepian jurang yang dalam tersebut, dan bergumam,
"Kalian begitu bersemangat untuk mendapatkan saya, padahal kalian tidak tahu siapa saya sebenarnya. Â Apakah kalian tahu siapa saya..?"
Tanya gadis yang sangat cantik jelita itu. Kemudian dia melanjutkan,
"Saya adalah DUNIA...!!! Saya lah yang selalu diminati seluruh manusia termasuk kalian. Mereka mengejar dan berlomba untuk mendapatkan saya sampai-sampai mereka lupa akan aturan , moral, akhlak dan agama yang mereka yakini. Mereka mengesampingkan semua itu hanya untuk mendapatkan saya, hingga akhirnya mereka tersungkur ke dalam kubur tanpa saya di genggamannya. Mereka hanya membawa tangan yang hampa."
Begitulah manusia, seringkali tertipu dengan kecantikan dunia yang sementara.
Epilog_Malam, Ketika Musim Dingin Menyapa Cairo.