Â
Malam...
Meski ia gelap,
Ia selalu siap,
Kala sang fajar mulai menyergap,
Dan membuatnya terlenyap.
Â
Malam...
Meski ia tak terlihat,
Tapi begitu memikat,
Hingga bulan dan bintang melekat.
Â
Malam...
Menjadi tempat ibu berdongeng,
Agar sang anak tak cengeng,
Kala hidup di dunia yang penuh angkara.
Â
Malam...
Tak pernah sekalipun ia muram,
Apalagi menyalahkan kehendak Tuhan,
Yang membuat siang lebih benderang.
Â
Malam...
Adalah bentuk kedamaian,
Ia tak pernah menaruh dendam,
Sekalipun setan berkeliling saat ia datang,
Dan membuatnya terlihat mencekam,
Sekaligus menakutkan.
Â
Â
Malam...
Adalah bukti ketulusan,
Tak pernah sekalipun ia kecewa,
Meski ketenangan yang ia bawa,
Dicabik-cabik lolongan serigala.
Â
Cepu, 21 Januari 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H