Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Merancang Kantor Cabang Mewujudkan Visi Logistik Maritim Terkemuka di Asia Tenggara

25 Februari 2020   14:17 Diperbarui: 25 Februari 2020   14:12 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

PT PELNI (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jasa transportasi laut dengan bisnis jasa  angkutan penumpang, jasa angkutan barang, jasa logistik dan optimalisasi aset perusahaan. Dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020-2024, PELNI mengubah Visi dan Misi perseroan untuk menyelaraskan dengan perkembangan bisnisnya.

Dinamika bisnis berkembang sanagt cepat. Perseroan pun segera  mengubah arah bisnis lebih tajam, luas dan terukur. Karena itu PELNI telah  mengubah Visi Misi perusahaan disesuaikan dengan dinamika dan perkembangkan bisnis yang terjadi. Bisnis perseroan dioptimalkan  dioptimalkan dengan  sasaran bisnisnya tidak hanya didalam negeri, namun mulai merambah   ke wilayah regional Asia Tenggara.

Perubahan Visi Misi perseroan  disambut hangat insan PELNI, pasalnya kinerja perseroan bergerak dinamis dipengaruhi  kondisi internal, kemampuan insan PELNI untuk menyesuaikan dengan  perubahan bisnis eksternal serta kebijakan pemerintah. Mau tidak mau perseroan harus mengubah Visi Misinya agar arah bisnis perseroan dapat tumbuh dan berkembang dalam  lima tahun ke depan.

Sebelumnya PELNI mengusung Visi atau impian  "Menjadi Perusahaan Pelayaran yang Tangguh dan Pilihan Utama Pelanggan. Visi tersebut  diciptakan sejak perusahaan ini berdiri pada 28 April 1952, atau 68  tahun silam. Usaha mewujudkan Visi tersebut telah dan terus dilakukan  perseroan. Namun melihat kekuatan internal dan potensi di  bisnis di luar perseroan, mulai tahun 2020 hingga 2024 Visi akan berubah "Menjadi Perusahaan Pelayaran dan Logistik Maritim Terkemuka di Asia Tenggara".

Perubahan Visi dari perusahaan pelayaran yang tangguh dan pilihan utama pelanggan menjadi "Perusahaan Pelayaran dan Logistik Terkemuka di Asia Tenggara", bagi PELNI akan memberikan ruang bisnis yang perlu pula penyiapan SDM berkualitas internasional, mengingat jangkauanya tidak hanya didalam negeri namun sudah merambah kawasan regional ASEAN.

Potensi jaringan trayek  Nusantara kapal-kapal PELNI telah menyentuh daerah terpencil, tertinggal, terdepan dan perbatasan (T3P). Trayek ke daerah T3P, sudah dekat dengan batas negara di ASEAN.   Bila dikembangkan dengan menambah jaringan pelayanan ke negara-negara ASEAN jaraknya tidak terlalu jauh. Jangkauan pasar ASEAN penting untuk menjajagi ekspor, khusunya produk ikan yang memiliki potensi dan pasar di negara-negara  ASEAN.

Kendala pada masalah armada kapal, yang saat ini kapal barangnya masih terbatas. Untuk melintas batas wilayah regional PELNI baru memiliki 3 armada  komersial untuk pasar ASEAN, yaitu Kpal Lognus 1, Lognus 5 dan Lognus 6 yang secara komersial memiliki daya saing dibanding kapal barang lainnya yang memiliki kapasitas angkutnya lebih terbatas untuk ukuran komersial.

Dalam waktu tidak lama  PELNI terus  menyiapkan berbagai langkah untuk mengembangkan  jaringan pemasaran serta cakupan peluang bisnis yang akan digarap dalam 5 tahun ke depan. Arah Visi tersebut  akan dimulai tahun ini, tahun 2020,  yang bererti sudah harus dimulai.

Dalam Visi baru ada beberapa pendekatan bisnis, diantaranya menjadi terkemuka dengan potensi:

  • Memiliki jaringan trayek yang optimal
  • Memiliki pertumbuhan kinerja perusahaan yang optimal
  • Memiliki operation service dan service excellence 
  • Center of excellence usaha pelayaran nasional, yang meliputi sumber daya manusia, produksi, distribusi, pelayanan dan keselamatan dan kesehatan lingkungan

Menjadikan seluruh kekuatan menjadi terdepan tidaklah mudah, terlebih PELNI memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya aramada kapal penumpang yang sebgaian besar armadanya sudah mencapai batas usia teknis. Tantangan tersebut harus disikapi dengan kerja keras dan keberanian Pelni untuk mengadakan aramada baru dalam kurun lima tahun ke depan.

Kekuatan armada baru sangat dibutuhkan untuk dapat mengoptimal trayek dalam dan luar negeri. Dengan demikian  untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja, tentu perlu  langkah-langkah konkrit perseroan, salah satunya kesiapan SDM dan kesiapan armada. Seluruh  rencana untuk mewujdukan Visi Misi  memerlukan dana,  biaya yang besar. Meskipun demikain harus dicari cara  inovastif, memanfaatkan sinergi dan kerjasama saling menguntungkan dengan pihak lain.

Salah satu potensi non armada adalah optimalisasi aset tak bergerak berupa gedung kantor cabang yang tersebar di seluruh Nusantara. Gedung kantor cabang harus dioptimalkan. Agar gedung kantor cabang menjadi pusat kegiatan bisnis di cabang maka optimalisasi aset  kantor cabang harus disiapkan sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan menjadi pusat bisnis yang optimal.

Saat ini kantor cabang Pelni di daerah masih tampil sederhana, hanya untuk berkantor jajaran cabang dan hanya untuk penjualan tiket kapal penumpang, belum dioptimalkan untuk mendukung bisnis perusahaan secara komprehensif. Kantor cabang Pelni berpotansi  dioptimalkan menjadi  pendukung untuk bisnis trading, logistik dan pengembangan kafe/restoran  (Dapoer Pelni) sebagai jurus baru mengoptimalkan aset.

Dalam menyongsong Visi Misi baru, kantor-kantor cabang harus diarahkan dan  didesain memiliki beberapa fungsi, diantaranya:

  • Memiliki fungsi sebagai kantor, untuk urusan operasional kepal dan seluruh aktivitas pendukungnya.
  • Memiliki fungsi dan sebagai outlet tempat/pusat pengiriman logistik yang akan diangkut kapal Pelni tujuan dalam dan luar negeri,  negara-negara ASEAN kerena perseroan menyasar pula pasar Asia Tenggara.
  • Memiliki fungsi sebagai outlet perdagangan atau toko, bisa PelniMart yang sudah mulai dikenal di kapal dan di kota-kota Indonesia Timur.
  • Memiliki pula restoran/kedai makan berkonsep "Dapoer Pelni" yang sudah dirintis di Jakarta Cabang Tanjung Priok, Kantor Kemayoran, Bali serta di atas kapal.

Kantor-kantor cabang harus didesain dan ditata disesuaikan dengan bisnis yang digeluti, bisnis logistik, bukan sekedar bisnis angkutan penumpang. Ke depan kepala cabang bukan hanya sebagai kepala kantor saja, namun diharapkan akan menjadi enterpreneur mewakili perusahaan untuk menangkap berbagai peluang bisnis di daerah.

Dengan desain baru kantor cabang yang dapat mendukung bisnis logistik, bisnis optimalisasi aset, bisnis trading dan kehandalan operasional kapal ke depan Pelni akan dapat mewujudukankan Visi Misi baru sesuai RJPP 2020-2024. Terwujudnya Visi Misi sangat tergantung dari managemen dan seluruh insan Pelni.

Dalam mengimplementasikan Visi Misi di lapangan harus ada fungsi perencanaan, implementasi dan evaluasi bisnis. Sehingga setiap kegiatan terarah untuk terwujudnya Visi yang merupakan arah kebijakan bukan sekedar mimpi dan untaian kalimat yang harus dihafal oleh insan Pelni, namun Visi Misi "didirikan tegak" menjadi tulang punggung rencana perusahaan sesuai batas waktu yang telah ditentukan.

  • Selain mengubah Visi, PELNI juga mengubah Misinya. Sebelumnya misi PELNI terdiri 4 point kini bertambah menjadi 5 point dibanding Misi sebelumnya yang terdiri:
  • Mengelola dan Mengembangkan angkutan laut guna menjamin aksesibilitas masyarakat untuk menunjunang terwujudnya wawasan Nusantara.
  • Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi negara, karyawan serta berperan di dalam pembangunan lingkungan dan pelayanan masyarakat.
  • Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
  • Menjalankan usaha secara adil dengan memperhatikan azas manfaat bagi semua pihak yang terlibat (stakeholders) dan menerapakan prinsip good corporate governance

  • Dalam Misi terbaru PELNI mengubah dari 4 point menjadi 5 point, diantaranya:
  • Menjamin aksesibilitas masyarakat dengan mengelola angkutan laut untuk menunjang terwujudnya wawasan Nusantara.
  • Mengelola dan mengembangkan usaha logistik maritim di Indonesia dan Asia Tanggara.
  • Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi, digitalisasi proses bisnis, dan pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan.
  • Menjalankan usaha secara adil dengan memperhatikan azas manfaat bagi semua pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip good corporate governance.
  •  Berkontribuasi positif terhadap layanan negara, karyawan, serta berperan aktif dalam pembagunan lingkungan dan pelayanan kepada masyarakat.

Berubahnya Visi Misi perseroan secara otomatis mengubah arah bisnis perseroan disesuaikan dengan potensi dan kemampun internal perusahaan. Untuk mewujudkan Visi Misi barunya, PELNI menyususun frame work untuk menentukan inisiatif strategis agar arah dan hasilnya optimal.

Ada beberapa framework disetiap lini bisnis yang perlu diberikan kata kunci agar pencapaian kinerja bisa fokus, diantaranya lini bisnis; Usaha Angkutan Penumpang, Usaha Angkutan Barang, Usaha Logistik dan  Usaha Trading.  Dari empat lini pokok usaha tersebut masing-masing lini bisnis perlu diberikakan kata kunci.

Kata kunci untuk Usaha Angkutan Penumpampang terdiri tiga hal, diantaranya Operation Effisiensi, Service Excelllen Business Enhancement di mana masimg-masing diterjemahkan lagi detail bisnisnya agar mudah dipahami, sehingga kinerja masing-masing lini bisnis bisa optimal.

 Untuk mewujudkan Visi Misi tersebut perlu dicermati beberapa potensi kapal dan cabang untuk dapat memberikan supporting terhadap kemajuan perusahaan. PELNI memiliki kantor cabang kelas A sebanyak 3 unit  (Cabang Tanjung Priok, Surabaya dan Makasar). Cabang B ada 12 kantor (Jayapura, Sorong, Tanjung Pinang, Ambon, Batam, Semarang, Pare-pare, Bitung, Baubau, Manokwari, Balikpapan dan Nabire.

Sedangkan Cabang C terdapat dan cabang D serta terminal ponit yang jumlahnya cukup banyak. Kantor cabang PELNI belum memiliki keseragaman bentuk maupun fungsi bangunan. Beberapa cabang yang kantornya sudah tampil bagus dinataranya Cabang Tanjung Priok dan Surabaya. Balikpapan, Ambon, Pontianak, Jayapura, Bali, Semarang, dan Manokwari.

Beberapa kantor cabang tampilanya buruk bahkan masih mengontrak rumah warga, sehingga kepala cabang kesulitan mengembangkan  menjadi lebih baik. Melihat kondisi tersebut kantor pusat harus membenahi kantor cabangnya secara cepat dan masif. Kantor cabang harus didesain sebagai sarana kantor pelayanan untuk melayani jasa transportasi laut untuk penumpang, barang, trading dan juga Dapoer Pelni atau PelniMart yang akan meningkatkan pelayanan dan pendapatan bagi perusahaan. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun