Perangi Sampah Laut, Pelni Olah Sampah Berkonsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle).Menciptakan laut bersih bukan perkara mudah. Laut kita kini tercemar. Ada tumpahan minyak,  sampah plastik dari daratan, dan juga dari  ribuan kapal di lautan. Kondisi ini mengancam biota laut dan operasional kapal.Â
Baling-baling kapal kapan saja bisa tersangkut sampah atau jaring nelayan.  Sebagai BUMN  pelayaran kapal penumpang dan kapal barang terbesar di nusantara,  PT. Pelni (Persero) membuat program Pelni  Peduli lingkungan laut karena laut dan  Pelni tak terpisahkan,  laut menjadi prasarana kapal berlayar.
Dalam menyikapi masalah sampah Pelni bekerjasama dengan beberapa Pemerintah Daerah  (Pemda), diantaranya Pemda Kabupaten Tanah Bumbu, Batu Licin, Kalimantan Selatan. Kabupaten Tanah Bumbu  sudah membangun 4 Tempat Pembuangan Sampah (TPS)  dengan Konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle) di tahun 2017-2018 fokus ke sampah anorganik, sedangkan di tahun 2019 fokus ke sampah organik.
Program RKS di Batulicin bekerjasama  Generasi Muda Cendekia (GMC) untuk pembinaan dan pendampingan komunitas masyarakat untuk menjadi relawan peduli sampah serta monitoring pelaksanaan program, Tim PKBL dan pegawai Pelni  Cabang Batulicin  turut serta memonitor dan evaluasi  kegiatan tersebut.
Pemilihan Kota Batu Licin sebagai RKS-Pelni  di Batulicin dilatarbelakangi bebrapa pertimbangan, diantaranya;
- Permasalahan sampah merupakan Permasalahan yang hampir tidak berkesudahan baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Permasalahan  harus disikapi serius oleh setiap perusahaan dan daerah. Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu adalah salah satu Pemerintah Daerah yang sangat konsen terhadap permasalahan sampah, sehingga Pemerintah Daerah setempat sangat kooperatif dalam mendukung program Pelni dalam pengelolaan sampah.
- Dalam menyikapi masalah sampah Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu sudah membangun 4 TPS dengan Konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle) di tahun 2017-2018 focus ke sampah anorganik, sedangkan di tahun 2019 focus ke sampah organik.
- Pelni Cabang Batulicin disinggahi 4 kapal, di mana keseluruh kapalnya membawa sampah dan hingga saat ini dibuang ke TPA tanpa dikelola dengan konsep 3R,  sehingga Pelni  hendak turut serta dalam penyelesaian masalah sampah yang menyangkut 324 ribu jiwa di Kabupaten Tanah Bumbu, dimana Kabupaten ini memiliki program yang sinkron dengan Program Bina Lingkungan Pelni.
- Saat dilakukan survey ke beberapa Desa terdapat 1 Desa yang sudah memiliki TPST 3R yang benar2 siap turut serta menyukseskan program Pelni dengan komitmen mempersiapkan lahan persis di depan TPST(Tempat Pembuangan Sampah terpadu) 3R.
Demikian pula pembangunan RKS-Pelni di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga bekerjasama dengan GMC dan Pemda Kota Bima yang sangat care dengan masalah sampah. Pelni sebagai BUMN transportasi laut yang sedang gencar untuk mewujudkan Laut Bersih sangat berkepentingan untuk mencegah pencemaran dan pembuangan sampah ke laut.
Dalam menangani sampah, kini Pelni tidak asal membuangnya  ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Cara lama mulai diperbaiki dengan inovasi baru, mengolah sampah dan limbah kapal menjadi barang berguna. Sampah sisa makanan diolah menjadi pelet untuk pakan ikan. Sampah organik diolah menjadi pupuk dan sampah botol dan kardus didaur ulang menjadi barang bernilai ekonomi.Â
Pelni membuang sampah ketika kapal sandar di pelabuhan  singgah di berbagai kota. Cara menurunkan sampah ke truk  sebelumya  dilempar dari atas kapal. Cara ini berisko plastik bisa  pecah sampah berhamburan. Pelni berinovasi membuat  peluncur kantong berisi sampah  yang terbuat dari bahan deklit/terpal untuk melindungi kantong sampah  agar plastik sampah tidak jebol, dan mengarhkan kantong sampah ke truk dengan aman.
Peluncur sampah berbahan terpal/deklit tebal ini merupakan karya karyawan PT. Pelni (Persero) Â Dirga Maulana yang juga VP Pelayanan Jasa ini dapat mengamankan dan mengarahkan sampah untuk membantu menata sampah didalam truk. Inovasi ini memberikan nilai tambah, sampah tidak berserakan dan mencegah plastik pecah karena tekanan dilempar dari atas kapal.
Pada tahap berikutnya Pelni berfokus  penanganan sampah dari kapal yang singgah di Tanjung Priok, Jakarta. Pelni akan bekerjasama dengan RKS Cilincing, ini  merupakan langkah startegis perseroan  dalam  menjaga lingkungan laut yang bersih,  melalui Program Pelni Peduli. Perusahaan negara ini  membangun secara bertahap RKS Batu Licin, Bima dan lainnya  sebagai Rumah Produksi dan Edukasi Pengolahan Sampah gotong royong oleh kelompok masyarakat.
Melalui Program Pelni Peduli perseroan melakukan pembinaan serta pemahaman terhadap masyarakat di tempat RKS-Pelni untuk dapat mengelola sampah menjadi berbagai jenis produk bernilai jual serta sebagai sarana edukasi "sekolah sampah".
Dalam kepeduliannya terhadap lingkungan  PELNI tidak hanya bergerak dalam kegiatan pembinaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan Bima saja, Pelni juga melakukan Revitalisasi Terumbu Karang di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta dan Pulau Bangka, Sulawesi Utara dan Jikomalomo, Ternate, Maluku Utara.
Sedangkan untuk program Corporate Social Responsibility (CSR), melalui program CSR Â bidang pendidikan dengan meningkatkan mutu Pendidik Madrasah di Kota Baubau, Sulwesi Tenggara, pembuatan Taman Bacaan di Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau dan program keselamatan pelayaran berupa pembagian 2.000 life jacket di 6 kota, Makasar, Manado, Ambon, Surabaya, Balikpapan dan Probolinggo. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H