Hari berikutnya, seorang anak sakit perut. Dan maaf karenanya, anak itu berak di celana. Ia pun harum sabar membimbingnya masuk toilet. Dibersihkan dan diantar pulang.Â
Disampaikan kepada orang tuanya persoalan anaknya diantar pulang, lalu balik lagi ke sekolah melanjutkan mengajar.
Kepada para siswa yang menyaksikan peristiwa itu, sudah menjadi kebiasaan anak tersbut akan dibully kawan-kawanya. Ia pun pasang badan memberikan penegertian kepada para siswanya untuk tidak mengjek kawanya yang terkena musibah, karena musibah bisa menimpa siapa saja. Anak-anak menurut dan esok hari situasi aman.
Karena perhatianya kepada para siswa, anak-anak cocok diberi pelajaran, hingga sampai  ketika anak-anak sudah jam pulang, mereka tidak langsung pulang ke rumah, namun main di Kapal, tempat bu guru mengajar.Â
Kebetulan, selain mengajar ia membuka Ice cream dan kedai makan. Anak-anak usia 7 hingga 8 tahun ini iuran, membeli ice dan juga pesan makan. Mereka bermain ayunan, hingga sore.Â
Keceriaan anak-anak berawal dari sekolah hingga pulang kepangkuan orang tuanya. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H