Sejak pengalihan rute penulis lebih  sering  menggunakan  Bus Murni Jaya hampir saban minggu.  Bus Murni Jaya berangkat dari Purbalingga-Bobotsari-Pemalang-Tegal-Pintu Tol Brexit dan ke Jakarta. Bus ini belum memanfaatkan jalan tol Pemalang-Brebes-Jakarta. Seandainya bus sepenuhnya menggunakan jalan tol sejak dari Pemalang waktu tempuh Purbalingga-Jakarta bisa 7 jam.
Jarak Purbalingga-Jakarta 360 km, bila kecepatan dibagi rata-rata 60 km/jam waktunya cukup kompetitif. Â Keberadaan jalan tol Trans Jawa dapat optimal bermanfaat bagi masyarakat karena pembangunan jalan tol harus dapat mempersingkat waktu dan berdampak ekonomi.
Mungkinkah DAMRI Â Pelopori Jakarta-Purbalingga 7 Jam?Â
Hingga saat ini belum ada satu pun perusahaan otto bus memanfaatkan hadirnya Tol Trans Jawa secara optimal dengan memaksimalkan jalan tol untuk mengemas produk memadukan armada dan waktu tempuh. Sejatinya sebagai perusahaan transportasi waktu tempuh adalah uang, waktu tempuh adalah kualitas.
Hadirnya produk berkualitas pada layanan bus antar kota sudah dinanti konsumen sejak lama. Sebagai pengguna rutin jasa transportasi bus keluhan dan masukan sesama penumpang sudah sering didengar penulis. Pelanggan berharap pergantian rute  bus lewat Pemalang sudah saatnya diwujudkan setelah pemerintah meresmikan jalan tol Trans Jawa, harapan ada bus membukan  rute Purbalingga-Pemalang-Jakarta via jalan tol dengan waktu tempuh lebih singkat  sudah dinanti.
Bus BUMN Perum DAMRI dapat mengambil celah bisnis pada hadirnya jalan tol Trans Jawa, DAMRI  Jaya dapat menciptakan produk dan branding baru bernilai tinggi dengan  memadukan armada bus, waktu tempuh dan pelayanan. DAMRI  dapat menjadi pelopor Purbalingga-Jakarta cukup ditempuh dalam 7 jam saja. Mungkin produknya bisa dikemas "Jak-BralingDamri07", artinya Jak singkatan dari Jakarta 07 waktu temuh  tujuh jam saja dan Braling adalah nama keren Purbalingga".
"Jak-BralingDamri07" diharapkan akan memberikan efek ekonomi karena nama bus dan warga Purbalingga akan ada ikatan emosional untuk menggunakan bus DAMRI. Produk ini ke depan akan menjadi  produk unggulan yang harus dikemas apik. Busnya disiapkan armada baru, dibranding sedemikian rupa agar DAMRI  punya branding anyar  dalam pelayanan di luar Branding Bus Bandara Soetta yang sudah sangat baik. Â
Sebagai pelanggan  bus DAMRI dengan bus reguler seharga Rp100 ribu, kami dan pelanggan lain tentu rela merogoh kantong hingga Rp150.000,- dengan produk baru dengan layanan tambahan makan dan sebotol air mineral. Kapan? Kami tunggu. Salam untuk pelayanan angkutan umum yang lebih baik. Padukan armada, jalan tol dan waktu tempuh menjadi produk bernilai. DAMRI Bisa.  ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H