Â
Pemprov DKI Jakarta memiliki wilayah perairan di utara Teluk Jakarta yang dinaungi sebuah kabupaten yaitu  Kabupaten Jakarta Kepulauan Seribu yang terdiri 111  pulau-pualu kecil yang dihuni sekitar 28.000 jiwa yang tersebar di 11 pulau. Kabupten Jakarta Kepulauan Seribu  memiliki potensi wisata bahari menawan.
Pantai yang indah dengan karang-karang dangkal membuat dengan kasat mata bisa memandang bawah laut dan tak bosan mata memandang.Â
Indahnya bawah laut di beberapa spot sekitar pulau-pulau kecil dan suasana yang tenang mendorong daerah ini menjadi daerah witasa pilihan sebagian warga Jakarta dan sekitar Bodetabek, bahkan sebagian kecil turis asing datang untuk menikmati wisata.
Pada tahun 2017, Kepulauan Seribu masuk 10 besar  destinasi unggulan Pariwisata Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata. Ditetapkan sebagai 10 daerah kunjungan wisata nasional oleh Kemenpar, bagimana perkembanganya setelah dua tahun berlalu? Â
Saat ini akses dari daratan Jakarta ke Kabupaten Kepulauan Seribu menggunakan kapal laut sebagai satu-satunya akses melalui beberapa pelabuhan di Jakarta daratan dengan berbgai  layanan kapal.
Dari Pelabuhan Sunda Kelapa  warga dapat menggunakan  kapal perintis negara  yang dioperasikan PT PELNI (Persero) dengan biaya murah karena disubsidi  negara melalui  Kementerian Perhubungan.Â
Kapal perintis ini  ditempatkan diujung pelabuhan yang  menyulitkan akses orang dan  kendaraan dari pintu gerbang ke kapal yang harus melalui jalan berliku dengan truk-truk muat bongkar barang lalu lalang,  debu beterbangan dan becek bila musim hujan. Tidak layak untuk pelayanan penumpang sesuai standar keselamatan.
Akses berikutnya dari Pelabuhan Kaliadem, Jakarta Utara. Pelabuhan ini dilayani dengan  kapal-kapal  pelayaran rakyat yang merupakan cikal bakal pelayaran warga dari Jakarta ke Kepulauan Seribu.Â
Tentu saja kapalnya belum memenuhi standar keselamatan yang tinggi sesuai regulasi. Pemerintah DKI Jakarta telah menyediakan pelabuhan ini terintegrasi dengan  transportasi busway, Kopaja dan angkot, namun masih perlu dibenahi lebih lanjut. Akses jalan ke pelabuhan seringkali banjir ketika air laut pasang.
Selanjutnya Pelabuhan Marina, Ancol. Pelabuhan ini cukup representatif sebagai akses dari  Jakarta menuju ke Kepulauan Seribu. Kapal-kapal cepat untuk wisatawan cukup baik. Boleh dibilang akses dari Marina Ancol lebih banyak wisatawan kelas menengah ke atas.Â
Sedangkan Kaliadem dan Sunda Kelapa seperti diperuntukkan bagi warga kelas menengah ke bawah. Jumlah wisatawan paling banyak dari Pelabuhan Kaliadem, terutama hari Sabtu, Minggu atau hari libur, kapal akan penuh sesak.
 Daerah pesisir memiliki potensi ekonomi tinggi bila dikelola secara baik. Karena itu perlu dilakukan penataan terintegrasi dan kompreshensif.Â
Pemprov DKI Jakarta sedang menata transportasi Kepulauan Seribu agar secara bertahap dapat setara dengan Trans Jakarta Busway sebagai BUMD DKI Jakarta dengan bus yang melayani warganya dengan tarif subsidi.
Pemprov DKI Jakarta dibawah Gubernur Anies Basweda sudah  duduk bareng dengan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta PT PELNI (Persero) untuk memulai diskusi konsep penataan transportasi di Kepulauan Seribu.Â
BUMN transportasi laut nasional  akan menjadi mitra Pemprov DKI dalam penataan dan pelayanan transportasi laut untuk menjadikan transportasi  Jakarta Kepulauan Seribu  menjadi lebih baik.
Pemprov DKI dalam kurun waktu 2 tahun ke depan akan menata kapal-kapal penumpang, kapal barang dan kapal wisata serta membangun dermaga di untuk sandar kapal di seluruh pulau berpenghuni agar akses transportasi laut bisa berlayar dengan tertib, aman, lancar dan selamat dalam meyalani warga. Ke depan kapal akan berlayar memutar ke kanan dan memutar ke kiri agar seluruh pulau dapat terkoneksi satu sama lain.
Dengan membangun dermaga di pulau-pulau berpenghuni maka akses masyarakat untuk bepergian ke Jakarta atau sebaliknya serta akses antar pulau di Kepulauan Seribu dapat terkomodasi dengan baik.Â
Saat ini kapal perintis baru melayani 4 palau yaitu Pulau Untung Jawa, Pulau Tidung, Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa. Kepal perintis belum dapat menjangkau pulau-pulau lainya karena keterbatasan dermaga di laut dangkal sehingga hanya kapal-kapal kecil yang dapat bersandar di dermaga yang ada.
 Untuk memfasilitasi seluruh kepentingan masyarakat, Pemprov DKI Jakarta  perlu melakukan revitalisasi infrastruktur transportasi laut agar  Kabupaten Jakarta Kepulauan Seribu mudah dijangkau dari daratan Jakarta.Â
Transportasi dengan kapal-kapal kecil untuk akses dari Wilayah DKI yang terdiri daratan dan perairan menjadikan wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu pergerakan perekonomiannya lebih lambat  dibanding wilayah darata di  Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
Untuk mendukung revitalisasi transportasi, Pemprov DKI Jakarta perlu membentuk BUMN seperti Trans Jakarta yang beroperasi secara reguler melayani warga daratan  dengan dan subsidi sekitar Rp 4 triliun setiap tahun.Â
Pemprov DKI Jakarta dipandang perlu mendirikan BUMD "Trans Jakarta Laut" sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan perekonomian wilayah perairan di DKI Jakarta. Sehingga wilayah perairan Jakarta pada masa mendatang dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi Jakarta.
Trans Jakarta Laut merupakan kapal keliling di Kepulauan Seribu untuk melayani warganya yang tinggal dan beraktifivitas di Kepulauan Seribu.Â
Dengan Trans Jakarta Laut, masyarakat akan mendapat pelayanan transportasi laut yang layak dan aman sebagai sarana  akses antar pulau-pulau di Kepulauan Seribu dan askses ke Jakarta daratan.
Lebih ke depan lagi Kabupaten Jakarta Kepualauan Seribu juga  harus dirancang bisa disandari kapal-kapal cruise pengangkut wisatawan.Â
Pembangunan  dermaga besar  di Kabupaten Jakarta  Kepulauan Seribu sangat diperlukan sebagai sarana pengembangan wisata di Kepulauan Seribu.Â
Dermaga ini juga dapat menjadi sarana transfer penumpang dengan kapal-kapal cept, kapal rakyat  yang semula beroperasi di Jakarta dipindahkan dan hanya boleh beroperasi antar pulau di Kepulauan Seribu.Â
Dengan demikian kapal Pelra masih tetap bisa beroperasi namun hanya di daerah Kepulauan Seribu, tidak boleh dari Jakarta-ke Kabupaten kepulauan Seribu.
Sebagai bagian dari Laut Jawa, perairan Jakarta juga tak lepas dari ombak, badai dan cuaca yang kadang tidak bersahabat dalam dunia pelayaran. Transportasi laut sangat  berbeda dengan transportasi darat yang dapat dilintasi dalam segala cuaca.Â
Bila dalam keadaan aman, transportasi di Kepulauan Seribu seolah tak ada masalah, namun jika ada musibah, pemerintah akan disalahkan. Saatnya DKI Jakarta bersinergi dengan Kemenhub dan BUMN menata trasnportasi Jakarta Kabupaten Kepulauan Seribu. Â
Warga Kabupaten Jakarta Kepulauan Seribu juga warga Jakarta yang perlu mendapat pelayanan maksimal dalam bertranportasi.Â
Benahi pesisirnya, dermaganya, benahi kapal-kapalnya, majulah Jakarta Kepulauan Seribu untuk Jakarta dan Indonesia yang lebih baik. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H