Selesainya pembangunan jalan Tol Trans Jawa dari Merak-Jakarta-Surabaya memberikan kegembiraan. Jalan tol Trans Jawa mendorong orang pulang kampung ke Jawa Tengah, Jawa Timur menggunakan kendaraan pribadi pada liburan akhir tahun 2018 ini. Sembari pulang bersama keluarga, mereka ingin mencoba hasil karya anak bangsa di hari libur Natal dan Tahun Baru.
Tak heran sejak menjelang Natal 2018 jalan tol penuh sesak dengan kendaraan pribadi. Tak ayal jalan tol yang secara fungsi untuk menghindari kemacetan malah terjadi kemacetan di beberapa titik. Namun berkat pengaturan larangan truk melintas pada jam tertentu di jalan tol Jakarta-Cikampek yang masih dalam tahap pembangunan jalan tol layang, lalu lintas lancar.
Menggunakan jalan tol umumnya menggunakan kendaraan pribadi. Salah satunya Marno, teman di Semarang mengaku hanya butuh waktu enam jam untuk perjalanan dengan kendaraan pribadi dari Jakarta. Mengendarai kendaraan di atas 2500 cc menjadikan Marno mampu melajukan kendaraan dengan lebih 100 km/jam.
Kegembiraan bukan hanya milik Marno, Wartino dan ribuan pengguna jalan tol Trans Jawa yang menggunakan kendaran pribadi. Kami yang tidak memiliki kendaraan pribadi ikut bangga dengan hadirnya jalan tol yang dibangun dengan cepat oleh pemerintah dengan melibatkan BUMN karya.
Meskipun tidak memiliki kendaraan pribadi, ribuan orang ikut gembira, terutama para komunitas penglaju yang menggunakan bus antar kota. Kami pemerjalan rutin Jakarta ke Jawa Tengah karena sering bertemu menjadi komunitas  yang biasa pulang seminggu sekali karena  bekerja di ibu kota, Jakarta.
Kami tergolong sangat jarang menggunakan jalan tol dengan kendaraan pribadi karena disamping tidak memiliki kendaraan pribadi, kami juga sangat capai bila seminggu sekali menggunakan kendaraan pribadi untuk menglaju dari kampung ke ibu kota. Disamping gaji akan habis untuk biaya transportasi, fisik juga tak akan mampu mengendarai kendaraan pribadi setiap minggu.
Untuk menikmati jalan tol  ternyata tidak harus menggunakan kendaraan pribadi. Jadi bukan dengan kendaraan pribadi saja rakyat dapat menikmati jalan tol. Masyarakat bisa memilih naik bus  antara kota antara provinsi atau naik travel untuk melintasi jalan tol. Jadi jangan berkecil hati rakyat kecil tidak dapat menikmati jalan tol.
Kami warga berpenghasilan tidak terlalu besar masih bisa menikmati jalan tol Trans Jawa dengan naik bus antar kota. Bahkan kami bangga bila naik bus eksekutif dengan fasilitas nyaman, sopirnya terampil dan pelayananya bagus.
Kelebihan bus eksekutif tidak banyak berhenti apalagi untuk sekedar menaikkan dan menurunkan penumpang di perjalanan, kami sangat bangga dengan pelayanan bus yang sangat memperhatikan keamanan dan kenyaman pelangganya.
Pasca dibukanya jalan tol Trans Jawa, angkutan bus antar kota diharapkan akan mendapatkan berkah. Pengguna bus akan meningkat seiring infrastruktur jalan tol sejak Merak hingga Surabaya, bahkan akan diteruskan ke Probolinggo dan Banyuwangi.
Hadirnya jalan tol Trans Jawa dapat menghemat biaya operasional kendaraan, dari BBM, rem bahkan perawatan kendaraan mungkin semakin turun karena melewati jalan tol relatif tidak banyak hambatan lalu lintas yang mengharuskan pengemudi berkali-kali menginjak rem dan gas dibanding di jalan raya.
Hadirnya jalan tol Trans Jawa diharapkan disambut gembira para pengusaha bus antar kota antar provinsi. Pengusaha bus harus menyediakan bus-bus terbaru dengan tampilan garang namun fasilitas didalamnya memberikan kenyamanan dalam perjalanan. Â Pelanggan bus antar kota banyak yang mampu dan mau menggunakan bus dengan harga lebih tinggi namun fasilitas super wahid.
Menggunakan jalan tol tidak identik menggunakan kendaraan pribadi. Semua lapisan masyarakat dapat menggunakan jalan tol. Pemilik kendaraan pribadi, truk angkutan barang dan warga yang tidak memiliki kendaraan pribadi juga dapat menggunakan jalan tol dengan cara naik bus atau travel. Jangan salah ya bila jalan tol hanya dinikmati segelintir orang. Kami bisa naik bus lewat jalan tol Trans Jawa. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H