Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tanpa Plastik, Jakarta Menjadi Kota Kedua Setelah Balikpapan

18 Desember 2018   22:22 Diperbarui: 18 Desember 2018   22:50 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan penerapan kebijakan tanpa plastik, langkah apa yang akan dilakukan warga dalam berbelanja. Kebijakan Pemprov DKI Jakarta tanpa plastik harus didukung seluruh warganya. Baik warga ber KTP DKI maupun siapa saja yang mencari nafkah dan beraktivitas di DKI Jakarta harus mendukung terwujudnya Jakarta tanpa kantong keresek untuk belanja.

Masyarakat harus bersiap, membiasakan diri mulai sekarang sebelum belanja, bawa kantong atau tas dari rumah. Bisa kantong keresek bekas, bisa pula tas kain yang bisa kita simpa. Dengan begitu kita sudah berpartisipasi memelihara bumi dari kerusakan lebih cepat.

Paus Mati Karena Sampah

Kasus seekor paus yang mati di Wakatobi dengan perut berisi 5,9 kg sampah plastik membuat miris. Laut yang seharusnya bersih tercemar sampah plastik. Sampah di laut lebih banyak berasal dari daratan.

Kebiasaan warga membuang sampah ke sungai menjadi laut kotor penuh sampah. Semua sungai akan bermuara ke laut. Karena seluruh sungai menjadi ajang membuang sampah, lautan setiap waktu dipenuhi sampah plastik dari berbagai macam bentuk.

Usaha memerangi sampah plastik harus dimulai dari sekarang, dimulai dari kita, dari diri sendiri dan bila semua orang melakukkanya, sampah plastik tidak akan mengotori dunia. Plastik kita musuhi karena perilaku kita yang tidak disiplin, bukan karena fungsinya.

Kepada seluruh warga Indonesia di mana pun berada, jadikan diri Anda pelopor peduli sampah plastik. Tolak bila pelayan memberikan banyak kantong plastik. Siapkan jkantong sebelum belanja. Indahnya dunia tanpa sampah plastik. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun