Tol udara juga merupakan pengiriman barang dengan tarif subsidi, hanya moda yang digunakan dengan pesawa udara. Pesawat udara dari Bandara Timika, Papua Barat menuju Wamena dan beberapa kabupaten di sekitarnya menggunakan pesawat ukuran kecil.
Meskipun berukan tidak besar, pesawat udara digunakan untuk mengangkut orang dan barang berupa  semen, bensin hingga kebutuhan pokok untuk memasok daerah terpencil. Untuk memperlancar distribusi dan menekan dispartias harga pemerintah mensubsidi bagi operator pengangkut dengan biaya lebih murah, sehingga diharapkan harga di daerah tujuan tol udara tidak terlalu mahal.
Kembali ke jalan tol, saat ini pemerintah telah menyelesaikan jalan tol Trans Jawa. Pemerintah terus melanjutkan membangun jalan tol Trans Sumatera. Diawali dari Bakahuni di Lampung, jalan tol Trans Sumatera terus dipersambungkan dari daerah yang satu ke daerah lain.
Kalau jalan tol Trans Jawa menghubungkan  Merak, Banten di ujung barat  ke Surabaya, Jawa Timur dan kemungkinan akan berlanjut ke Banyuwangi, jalan tol Trans Sumatera juga akan disambukan dari Bakahuni di Lampung hingga Banda Aceh yang sudah diground breking ruas Si-Banceh beberpa waktu yang lalu.
Maka tak bisa dielakkan Jokowi merupakan bapak pembangunan jalan tol. Bapak tol laut dan bapak tol udara. Sejak merdeka belum pernah ada presiden dengan sebutan bapak jalan tol. Semoga pembangunan jalan tol, tol laut dan tol udara bermanfaat bagi negeri. Pengorbanan pembabatan hutan, Â sawah untuk jalan tol semoga memberikan kebaikan untuk negeri. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H