Satu kebanggaan menjadi Kompasianer adalah ketika tulisanya dibaca banyak orang, dikomentari dan menajdi artikel utama atau artikel pilihan editor. Lebih bangga lagi bila artikelnya bermanfaat bagi lingkungan, perusahaan, pemerintah dan menjadi solusi bagi suatu permasalahan. Tulisan tak berbayar ini menjadi dokumentasi bernilai sangat tinggi untuk penulis dan keluarga serta bagi Kompasiana sebagai partner penulis.
Salah satu ide Kompasianer  dalam artikelnya mengulas Tanah Abang yang makin tidak nyaman bagi semua warga yang beratifitas di sekitar pusat bisnis Tanah Abang. Naluri seorang penulis salah satunya ketika melihat, mendengar dan membaca sesuatu akan menjadi topik menarik bagi penulis. Tanah Abang yang ruwet mengisnpirasi penulis menuangkan buah pikiranya dalam artikel di Kompasiana.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menjelaskan konsep sky bridge yang akan dibuat di Tanah Abang. Nantinya, sky bridge tersebut tidak hanya menghubungkan Stasiun Tanah Abang dengan Pasar Blok G saja, melainkan semua blok. "Melingkar tuh sky bridge-nya nanti, (dari stasiun) ke Blok G, Blok F, Blok A, Blok B, nanti terus sampai akhirnya balik lagi ke stasiun," ujar Arief di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (10/4/2018). (Kompas.com, Rabu 11 April 2018).
Sebagai Kompasianer tentu bangga bila artikelnya diterapakan pemerintah  di lapangan. Setidaknya sebagai warga ibu kota yang tinggal meskipun hanya kos di Jakarta, sumbangan pemikiran untuk membangun dan memperbaiki Jakarta yang lebih baik sangat membanggakan bila ide atau gagasanya dipakai pemerintah. Meskipun hingga saat ini  penulis belum dihubungi Pemprov DKI Jakarta hal ini tak masalah, semoga menjadi amal kebaikan. Syukur dihubungi Pemprov DKI dan dijadikan Tim Gubernur membantu menata Jakarta (Ngrep ya...?).
Selanjutnya Dirut  PD. Pasar Jaya,  Arief mengatakan sky bridge yang sangat panjang itu untuk mewujudkan transit oriented development (TOD) di Tanah Abang. Pembangunan sky bridge sampai bisa melingkar seperti yang dikatakan Arief harus multiyears. Nantinya, pihak yang membangun bukan hanya BUMD DKI saja melainkan juga swasta yang kantornya berada di area sky bridge. Baca juga : Tanah Abang Akan Dibangun Sky Bridge, Sandiaga Tak Bisa Pastikan soal Jalan Jatibaru "Itu panjang banget dan itu interfacing sampai ke tengah. Jadi mereka bisa potong ke tengah, tengah jadi center," ujar Arief.
Pernyataan Arief sepemikiran dengan penulis dalam artikel yang ditulis Kompasianer satu setengah bulan lalu. Baca; artikel Kompasiana "New Tanah Abang" Solusi terpadu Terintegrasi yang diposting Akhmad Sujadi, Kompasianer dengan 340 artikel menyoroti berbagai peristiwa di BUMN, pemerintahan, transportasi, politik hingga masalah lingkungan.
 Dalam kesempatan berbicara di Kebon Sirih, Arief memperkirakan, pusat sky bridge itu akan berada di belakang Blok F yang dekat dengan Kali Krukut. Untuk mewujudkan konsep ini, Pemprov DKI Jakarta juga harus mendapatkan dukungan dari PT KAI. Sementara, PT KAI memiliki konsep TOD juga. Arief mengatakan ini akan menjadi sinergi antara BUMD dengan BUMN. "Kami cuma minta dari kereta api nanti muntahan orangnya itu ke sky bridge, enggak ke bawah lagi," kata Arief.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Sky Bridge" di Tanah Abang Akan Dibuat Melingkari Stasiun dan Semua Blok ", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/11/06501161/sky-bridge-di-tanah-abang-akan-dibuat-melingkari-stasiun-dan-semua-blok. Penulis : Jessi Carina Editor : Dian Maharani. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H