Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

KA Bandara Soekarno Hatta Tak Kalah Nyaman dengan KA Bandara Luar Negeri

10 April 2018   07:29 Diperbarui: 10 April 2018   19:29 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis pernah naik KA Bandara di Perancis dan Jepang, 2 negara yang pernah penulis kunjungi.  Naik KA Bandara memang  aman, nyaman dan tepat waktu. KA Bandara di beberapa negara cukup  padat dan menjadi pilihan utama pengguna jasa untuk akses dari dan menuju ke Bandara. Budaya naik KA Bandara belum menyentuh warga Jakarta dengan kehadiran KA super mewah ini.

Sejak 2013 silam negara kita  telah memiliki KA Bandara Kualanamu  dari Medan ke Bandara Kualanamu di Sumatera Utara. Bahkan ketika itu, penulis yang masih bekerja di PT. KAI menjadi tim pencegahan pelemparan batu ketika KA Bandara baru dioperasikan. Penulis dan beberapa petugas PT. KAI saat itu wajib berjalan kaki dari stasiun ke stasiun untuk sosialisasi face to face dengan warga sekitar rel.

Pada akhir 2017 negara kita menaikkan grade transportasi berbasis rel dengan diresmikanya KA Bandara Soekarno Hatta (BSH) dari Manggarai-Sudirman Baru-Batu Ceper menuju Bandara Soekerno Hatta pergi pulang oleh Presiden RI Joko Widodo.  Minggu (8/4) penulis berkesempatan naik KA BSH  untuk pertama kalinya sejak diresmikan.

KA BSH jauh sangat modern dibanding KA Bandara Medan-Kualanamu  di Sumatera Utara. KA BSH lebih unggul baik tsmpilan Stasiun Sudirman Baru dibanding Stasiun Medan sebagai akses dari dalam kota menuju Bandara. Demikian pula Stasiun BSH sebagai akses ke Jakarta, lebih elegan, modern berstandar internasional.   

Berikut pengalaman penulis menggunakan KA BSH.

Fasilitas di stasiun BSH (Ft. Pribadi)
Fasilitas di stasiun BSH (Ft. Pribadi)
Penulis mendarat di terminal  1 C dalam negeri ketika turun dalam  penerbangan dari Bandara Sentani Jayapura. Penerbangan 5 jam tanpa henti membuat borring di perjalanan. Terlebih penulis tidak bisa tidur karena penerbangan pagi. Rasa bosan dan terkungkung dengan posisi duduk terikat membuat perjalanan terasa sangat lama. Bahkan menol (Pantat) terasa sakit karena tidak dapat menikmati penerbangan.

Dalam sisa dua jam penerbangan, penulis terbayang kereta bandara. Akses tercepat dari Bandara Soekarno Hatta  ke ibu kota Jakarta.Terbayang pelayanan yang raman, aman dan nyaman mendorong penulis akan memilih menggunakan KA BSH menuju Sudirman Baru atau Stasiun BNI City. Kegembiraan menyeruak ketika pilot mengumumkan beberapa saat lagi pesawat akan mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Hentakan roda pesawat menyentuh tanah dengan halus menyentak nurani penulis lalu bersyukur, "Alhamdulilllah, kami telah mendarat di Jakarta."

Kebetulan perjalanan  hari Minggu, membuat penulis tidak buru-buru ingin  tiba di Jakarta. Penulis santai menikmati layanan Bandara yang makin modern dan cepat. Penulis mencari informasi layanan stasiun kereta bandara. Petugas cleaning service menunjukkan arah menuju stasiun Skytrain, akses kereta didalam bandara untuk menghubungkan antar terminal. Layanan canggih dari BUMN Angkasa Pura II ini membanggakan penulis ketika menginjakkan kaki menuju lantai atas untuk menikmati Skytrain yang selama ini penulis tahu dari informai di koran.

Untuk naik Skytrain, pengguna tidak dipungut biaya. Penulis berbinar-binar menapaki tangga berjalan menuju lantai II stasiun Skytrain. Tak lama kereta 2 rangkaian  ini memasuki jalur, kami naik bersama puluhan sesama pengguna jasa berwajah muda yang mendominasi pengguna Skytrain. Bagi generasi umur lebih 45 tahun jangan takut tersesat naik Skytrain dan KA BSH, coba langsung, Anda akan menikmati berbagai kemudahan, keamanan dan kenyamanan naik KA BSH.

Pengumuman dari 2 wanita muda di belakang kemudi Skytrain mengudara, pintu segera ditutup, dan tak lama Skytrain bergerak pelan. Dari terminal 1 B Skytrian, dalam waktu tak kurang dari 5  menit Skytrain sudah tida di Stasiun Bandara Soekarno Hatta. Kami turun ke lantai bawah, berjalan kaki sekitar 200 meter menuju tempat penjualan tiket yang serba modern, semua serba digital, tak dilayani petugas loket. Petugas Security cukup canggih  siap membantu setiap calon enumpang yang masih sedikit bingung dalam membeli tiket. Penulis membeli tiket dengan kartu debit, muncul harga cuma Rp 35.000. sangat murah.

"Cuma Rp 35.000. Mas?" tanya penulis tak percaya tiket KA BSH dijual murah.

"Hari Sabtu dan Minggu diskon Pak," jawab seorang petugas dengan senyum ramah.

Mendapatkan tiket, penulis bertanya kepada petugas, mana kereta ke Jakarta dengan jadwal pukul  13.20 karena pada waktu bersamaan ada 2 rangkaian kereta BSH sudah parkir. Menjelang pukul 13.20 penulis dipersilahkan masuk. Sengaja naik dari kereta paling belakang untuk mncari tahu setiap gerbong kereta. Dari belakang hingga ke depan, kereta tidak terisi penuh. Dalam 1 keretanya rata-rata hanya 10 orang. Paling padat di kereta bagian belakang, diissi lebih dari 20 orang. Ada 3 kereta tak berpenumpang sama sekali, penulis memilih kereta paling depan sendirian didalam kereta.

Selama perjalanan sengaja penulis tidak menerima Wa, dan telephon. Penulis ingin konsentrasi mengamati lingkungan dan menikmati perjalanan. Dalam beberapa menit KA BSH tiba di Stasiun Batu Ceper, jalur penghubung KA BSH dengan jalur Duri-Tangerang. Mobil dan motor masih lalu lintas didepan KA BSH yang berhenti tepat menjelang perlintasan tak berplang resmi.

Stasiun Batu Ceper memiliki 2 fungsi, sebagai stasiun pengaturan perjalanan KA (Perka) dan stasiun untuk naik turun penumpang KA BSH. Dari stasiun ini pengguna jasa ke dan dari BSH atau ke Stasiun BNI City  dapat naik dari Stasiun Batu Ceper yang sudah dipermak  modern dibanding 4 tahun silam ketika penulis masih di PT. KAI. Stasiunya bertingkat dan para pengguna jasa bisa berbangga menggunakan jasa layanan KA.

KA BSH terus berjalan tanpa henti hingga Stasiun Duri, stasiun transit bagi pengguna KRL Jabodetabek ini menjadi stasiun Perka bagi KA BSH. Pintu kereta BSH tidak dibuka,  tidak ada naik turun penumpang di Stasiun Duri untuk KA BSH. Masinis harus pindah kabin karena KA akan berganti arah menuju Tanahabang-Karet- hingga Stasiun Sudirman Baru tempat berakhirnya KA BSH. 

Perjalanan dengan pemberhentian 2 stasiun dan tanpa henti di stasiun-stasiun KRL menjadikan KA BSH bisa tepat waktu tiba di BNI City. Janji dalam tiket terpenuhi sempurna layanan jasa KA BSH yang merupakan sinergi BUMN PT. KAI dan PT. AP II dan melahirkan anak perusahaan, PT. Railink yang telah melahirkan KA BSH  yang menjadi ikon ibukota dan kebanggaan Indonesia.

Tiba di Stasiun BNI City, penulis keliling dari lantai 1 hingga seluruh spot yang perlu diketahui. Stasiun BNI City sangat dekat dengan Stasiun Karet. Hanya sekitar 500 meter dari Stasiun KRL Sudirman. Bagi pengguna KA BSH yang akan menggunakan KRL cukup berjalan kaki. Jauh sedikit tapi nikmati saja untuk kesehatan tubuh Anda.

Di ujung arah  Stasiun Karet tersedia taksi terpercaya. Lalu di lantai dasar tersedia layanan Bus Damri ke Stasiun Gambir. Begitu mudah, begitu cepat layanan KA BSH. Mau pakai bus, taksi atau KRL akan mudah menuju BSH. Tarif diskon dan biaya taksi terjumlah lebih murah dibanding naik taksi dari kos di bilangan Jalan Gajah Mada. Total menggunakan taksi penulis menghabiskan Rp 134.000 untuk bayar taksi dan tol. Dengan KA BSH total Cuma habis Rp 70.000. sudah memberikan tips Rp 5.000 kepada sopir taksi.

Bagi warga yang belum pernah mencoba KA BSH, segera mencoba. Bila takut ketinggalan pesawat beri spare waktu 1 jam di depan jadwal penerbangan. Naik KA BSH, mudah, cepat, aman dan nyaman. Pengguna KA BSH menjadi pahlawan hemat energi  BBM, mencegah meningkatknya polusi udara dan menambah pengalaman tak terlupakan. Mari nikmati KA Bandara Soekarno Hatta, karya anak bangsa yang layak kita nikmati bersama. Terima kasih kepada PT. Pelni (Persero) yang telah menugaskan penulis ke berbagai kota di Indonesia. Pada saatnya Pelni JUARA. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun